MAJALENGKA,(FC).- Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanulhaq menyoroti bencana longsor yang terjadi di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Sumedang pada Minggu (10/1) lalu.
Kang Maman biasa disapa, menyampaikan rasa duka cita dan bela sungkawa atas tragedi yang menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya yang hilang itu.
Pihaknya juga meminta mitigasi bencana khususnya di daerah-daerah rawan bencana perlu ditingkatkan.
“Bencana di Sumedang ini harus menjadi alasan kita bersama untuk berbenah. Padahal kita tahu bahwa bumi pertiwi kita rentan bencana, oleh sebabnya program-program mitigasi bencana harus ditingkatkan,” ujar Maman di Majalengka, Rabu (13/1).
Kang Maman mengatakan banyak perumahan yang dibangun di atas lahan yang rentan bencana tanpa mempedulikan aspek keselamatan warga. Selain itu, daerah resapan air juga semakin menipis, hutan juga semakin gundul, sehingga beban tanah di tebing semakin berat. Hal itu yang kemudian menyebabkan tanah labil dan akhirnya longsor.
Di samping itu semua, Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, Majalengka ini berharap publik ikut bahu membahu menolong para korban yang kini menginap di pengungsian. Saat ini sejumlah kebutuhan yang sangat diperlukan pengungsi yakni obat-obatan, selimut, pakaian, dan vitamin.
Sejumlah korban kini diungsikan ke 2 lokasi. Untuk zona 1 (Dusun Bojongkondang), ada kurang lebih 100 KK pengungsi yang diungsikan ke Yayasan Al-Hidayah, GOR, SD Cipareuag dan pengungsian mandiri (rumah kerabat).
Sementara itu, untuk zona 2 (Perumahan SG), ada kurang lebih 125 KK pengungsi yang diungsikan ke tenda pengungsi di lapangan taman burung perumahan SBG.
Anggota DPR RI Maman Imanulhaq menilai untuk mencegah terjadinya lonsor tata kelola lahan dan perizinan, kebijakannya harus disandarkan pada peta wilayah kebencanaan agar masyarakat aman dari bencana. (Munadi).