KAB.CIREBON,(FC).- Ketua FKKC Kabupaten Cirebon merasa prihatin akibat adanya kegaduhan yang ditimbulkan oleh rekan sejawatnya.
Dampak viralnya video sawer di diskotik yang dilakukan oleh Kuwu Desa Karangsari, Casmari itu menuai sorotan publik.
Bahkan yang terbaru, Gubernur Jawa Barat telah menginstruksikan bahwa bantuan keuangan Gubernur terancam di tunda apabila pihak DPMD dan Inspektorat tidak melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait keuangan Desa Karangsari.
Ketua FKKC Kabupaten Cirebon, Muali menyampaikan, sejak viralnya video sawer Casmari banyak asumsi-asumsi liar yang sedikit membuat FKKC prihatin.
“Jadi sekali lagi atas nama FKKC kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dengan kejadian ini. Saya berharap semoga kejadian ini (Casmari.red) bagian dari pada pembelajaran kita semua, selaku pemimpin desa yang melayani masyarakat kejadian kemarin harus jadi pembelajaran, Sekali lagi saya sangat prihatin dan saya berharap kedepan kita satu arah satu tujuan untuk bisa membangun desa dan Kabupaten Cirebon,” ucap Muali saat ditemui dikantornya, Senin (16/6).
“Atas nama Forum Kuwu Kabupaten Cirebon, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang timbul akibat peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Menurut Muali, sebagai organisasi yang menjadi wadah para kuwu se-Kabupaten Cirebon, FKKC merasa turut bertanggung jawab menjaga marwah dan wibawa para kepala desa di mata masyarakat.
Sebab, lanjut Muali, Video yang menuai sorotan publik itu dinilai memicu kegaduhan dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
“Kami di FKKC terus mengingatkan dan mengimbau kepada seluruh rekan kuwu agar senantiasa menjaga etika, perilaku, serta marwah jabatan kuwu. Karena posisi kuwu adalah ujung tombak pemerintahan di tingkat desa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ucapnya
Muali menegaskan, kuwu harus menjadi contoh yang baik dalam bertutur, bersikap, dan bertindak di ruang publik, termasuk dalam penggunaan media sosial.
Sebagai pemimpin di tingkat desa, kuwu seharusnya mengedepankan pelayanan publik dan fokus pada pembangunan serta kesejahteraan warga.
“FKKC terus mendorong agar setiap kuwu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, bukan justru terjebak dalam hal-hal yang kontraproduktif. Kita adalah pelayan rakyat, dan itu harus tercermin dalam tindakan kita sehari-hari,” tegasnya.
Terkait dengan insiden yang melibatkan Kuwu Casmari, Muali menyebut pihaknya akan melakukan komunikasi internal bersama yang bersangkutan untuk mencari solusi terbaik. Ia juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
Lebih jauh, Muali menegaskan komitmen FKKC dalam mendukung program-program pemerintah daerah.
“FKKC sepakat dan berkomitmen untuk bersama-sama membangun Kabupaten Cirebon yang lebih baik, lebih tertib, dan lebih maju. Kami ingin menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif demi tercapainya pelayanan publik yang optimal,” pungkasnya. (Johan)
Discussion about this post