KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp3.029, 2 triliun.
Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp2.671,9 triliun.
Capaian investasi di Kabupaten Cirebon didominasi Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nilai investasi mencapai Rp2.349,5 triliun.
Sedangkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terealisasi sebesar Rp679,6 miliar berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
Berdasarkan grafik realisasi investasi tahun 2022, terdapat 5 negara dengan nilai PMA tertinggi, yaitu Belanda yang menempati urutan pertama dengan nilai investasi mencapai Rp1,9 triliun.
Urutan kedua yaitu Korea Selatan dengan nilai PMA mencapai Rp250,7 miliar. Lalu Singapura Rp68,7 miliar, Taiwan Rp29,1 miliar, dan British Virginai Island dengan nilai PMA mencapai Rp24,3 miliar.
Beberapa negara lainnya yang menanamkan investasi (PMA) di Kabuoaten Cirebon yaitu Yaman, India, Belgia, Hongkong, RRT, Jepang, Norwegia, Denmark, Tiongkok, dan Seychelles.
Berdasarkan per sektor, Listrik, Gas dan Air menjadi sektor investasi dengan nilai tertinggi ke-satu di Kabupaten Cirebon.
Nilai investasi tertinggi ke-dua ditopang oleh industri makanan. Industri Kulit dan Alas Kaki menjadi sektor dengan nilai tertinggi ke-tiga.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono menjelaskan, secara umum, investasi di Kabupaten Cirebon didominasi industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Dede mencontohkan, industri kulit dan alas kaki, di wilayah Cirebon Timur, menargetkan 25.000 tenaga kerja yang akan direkrut secara bertahap.
“Itu baru satu perusahaan saja, belum perusahaan-perusahaan lainnya yang tumbuh di wilayah timur Cirebon,” jelas Dede kepada FC, Senin (31/7). (Andriyana)
Discussion about this post