KOTA CIREBON, (FC).- Belakangan ini Kota Cirebon dan sekitarnya pada sore hingga malam hari diguyur hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat.
Hal ini karena dampak dari fenomena La Nina yang akan melanda Pulau Jawa, termasuk wilayah Kota Cirebon.
Forecaster BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Gas Idzyin kepada FC, Minggu (25/10) mengatakan, La Nina ini dalam beberapa bulan ke depan masih akan berlangsung, efeknya akan dirasakan dengan kategori lemah hingga sedang.
La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah.
Secara berurutan menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan. Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.
“La Nina akan meningkatkan curah hujan 20-40 persen dari biasanya,” ucapnya.
Musim penghujan akan mencapai puncaknya diperkirakan jatuh pada bulan Desember 2020. Di Pulau Jawa, terjadi La nina dengan kategori lemah hingga sedang, pada bulan Oktober sampai dengan Desember. Sehingga mengakibatkan curah hujan lebih banyak dari sebelumnya.
Pria yang akrab disapa Faidz ini menyebutkan, fenomena La Nina tersebut dapat menimbulkan beberapa bencana hidrometeorologi, diantaranya banjir bandang, longsor, angin kencang hingga angin puting beliung.
Disusul dengan cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalanan licin.
“Kepada masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan akibat kondisi musim hujan ini,” pungkasnya. (Agus)