KAB. CIREBON, (FC).- Hujan dengan jangka waktu yang cukup lama pada Minggu (17/1), membuat puluhan desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menyampaikan, penyebab terjadinya banjir adalah intensitas hujan yang tinggi dan luapan sejumlah sungai di sekitat lokasi banjir.
Bahkan, di wilayah Kecamatan Plered salah satu titik sungai Cikenanga mengalami kerusakan.
“Utamanya intensitas hujan yang tinggi ditambah luapan sungai-sungai disekitarnya, itu penyebabnya,” ujar Alex, Senin (18/1).
Dari tujuh kecamatan yang diterjang banjir, kata Alex, pihaknya baru mendata rumah warga yang terdampak di empat kecamatan.
“Kalau tadi malam di Plered. Secara umum ketinggian air maksimal 120 cm,” kata Alex.
Sedagkan di Kecamatan Panguragan, Suranenggala dan Kecamatan Susukan hingga Senin siang air masih belum surut.
“Yang paling parah Kecamatan Panguragan dan Susukan yang sampai detik ini (Senin siang,-red) surutnya lama,” papar Alex.
Ia menyebut, jumlah warga yang mengungsi di Kecamatan Plered sebanyak 4 KK atau 15 jiwa. Di Kecamatan Susukan, ada 6 KK dan di Kecamatan Panguragan ada 10 KK yang mengungsi dengan mendirikan tenda.
“Estimasi kerugian belum diketahui karena masih dalam assessment,” ucap Alex.
Saat ini, imbuh Alex, pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanhgarung (BBWS-CC) untuk segera diambil langkah-langkah progresif.
“BMKG memprediksi hujan sampai Februari, curah hujan tinggi sampai Januari akhir. Makanya masyarakat diminta tetap waspada,” ungkapnya. (Ghofar)
Baca juga: BPBD: Ada 599 Titik Kritis Sungai di Kabupaten Cirebon
Discussion about this post