KUNINGAN, (FC).- Agenda besar dalam Calender Of Event Tahun 2024 adalah Ciremai Festival yang digagas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan sukses digelar secara meriah.
Agenda itu dihadiri Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM, berserta jajaran, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP RI, Toto Purbiyanto, Danrem 063 SGJ, Kol Inf.Bayu Sudarmanto, para perwakilan Bupati/Walikota Se Jawa Barat, Forkompimda Kuningan, para Kepala SKPD dan undangan lainnya.
Pembukaan lebih meriah diisi dengan pertunjukan Tari Buyung, kemudian ada pertunjukan angklung diatonis kolosal. Selanjutnya, pembukaan Ciremai Fest ditandai dengan ditekannya tombol virtual yang menandakan berbagai agenda untuk mengisi Festival Ciremai juga dimulai. Diiringi suara angklung diatonis yang dimainkan oleh ribuan pelajar jenjang paud, SD dan SMP menyemarakan suasana Opening Ceremony.
Kesempatan itu juga, Muatan Lokal Gunung Ciremai juga secara resmi dilaunching. Hal ini sebagai upaya memberikan pembelajaran kepada peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, dari tingkatan Paud hingga Perguruan Tinggi untuk mendapatkan pemahaman dalam melestarikan alam melalui Gunung Ciremai.
Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, menyampaikan bahwa Ciremai Fest ini merupakan wujud keinginan dalam mewariskan kelestarian alam kepada generasi mendatang.
“Gunung Ciremai adalah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Kuningan dan Jawa Barat. Atap tertinggi Jawa Barat ini telah memberikan manfaat luar biasa tidak hanya kepada warga Kuningan tetapi warga di Kabupaten/Kota lain di sekitarnya. Kami ingin generasi mendatang merasakan manfaat yang sama, oleh karenanya kehadiran Ciremai Fest ini adalah upaya menata ulang kesadaran masyarakat kepada Ciremai untuk menggugah rasa sense of belonging dan sense of responsibility,” ungkap Iip
Kadisparbud Jabar, Benny Bachtiar, menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan karena dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat yang didorong untuk menggelar event dalam pengembangan pariwisata, baru Kabupaten Kuningan yang menggelar ajang kepariwisataan melalui Ciremai Festival.
“Ini sudah kali kedua, kemarin di gelar Festival Durian, sekarang Festival Ciremai. Saya hanya menyampaikan pesan dari sekda Jabar bahwa ke depan Kuningan harus punya event berskala Internasional. Dorong selalu tiga aspek ini, yaitu kuliner, kebudayaan dan pariwisatanya, karena tiga hal itu yang diinginkan pelancong luar negeri dan domestic,” jelas Benny
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, mewakili Menteri KLHK, menyebutkan bahwa keberadaan Ciremai sebagai menara air guna mencukupi kebutuhan hidup warga Ciayumajakuning telah berperan luar biasa. Upaya menyuarakan betapa pentingnya kelestarian Gunung Ciremai ini telah diwujudkan dalam Festival Ciremai.
“Dengan adanya Festival Ciremai masyarakat kembali diingatkan tentang manfaat yang telah di berikan oleh Gunung Ciremai. Momentum ini menjadi sarana dalam menyuarakan betapa pentingnya tanggung jawab kita dalam merawat, meruwat dan merumat keasriannya,” ungkap Bambang.
Bambang berharap, keberadaan Gunung Ciremai bersama obyek wisata lainnya akan semakin menguatkan Kabupaten Kuningan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi untuk masyarakat.
Selepas kegiatan Opening Ceremony Ciremai Fest, dilanjutkan dengan pelepasan atlet trail run dalam gelaran Jabar Ultra Trail Run Long Course 55 KM. Puluhan atlet dilepas oleh Pj Bupati Kuningan, Kadisparbud Jabar dan Sekjen KLHK untuk menempuh perjalanan sepanjang total 55 kilometer dengan capaian tiga kali puncak Ciremai.
Start di Open Space Gallery, peserta menuju Puncak Gunung Ciremai melalui Jalur Linggasana. Kemudian mengitari puncak Ciremai untuk turun menuju jalur Apuy-Majalengka, lantas naik kembali ke puncak. Setelah di puncak turun kembali melalui jalur palutungan. Setelah itu naik kembali ke puncak dan kembali turun melalui jalur Linggasana.
Sehari sebelumnya, juga dilakukan simposium dan Ciremai Discussion Sumit yang menampilkan beberapa narasumber untuk berdiskusi tentang Ciremai dan pelestarian alam. Berlangsung di Hotel Santika Premiere Linggajati, Kuningan.
Dengan tema “Mengalirkan inspirasi untuk masa depan yang berkelanjutan” obrolan begitu hangat membahas kaitan menjaga dan merawat keasrian Gunung Ciremai yang diharapkan dapat membangun satu komitmen bersama dalam upaya menjaga kelestariannya. Serta menjadi masukan ke depan dalam pengambilan keputusan dalam merawat Ciremai.
Peserta simposium terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah se-Cirebon raya, Perumda se-Cirebon raya, pegiat pelestarian lingkungan, pokdarwis dan lsm pecinta lingkungan (AKAR) serta perusahaan-perusahaan yang berhubungan langsung dengan Gunung Ciremai.
Dikesempatan yang sama, juga diselenggarakan Pameran Instalansi lukisan mengenai alam dari pegiat kesenian di Kabupaten Kuningan sebagai upaya menyemarakan Ciremai Festival untuk menarik perhatian wisatawan. (Ali)