KUNINGAN, (FC).- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) turut serta mendukung acara Festival Ciremai 2024 di Kabupaten Kuningan.
Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, BPIP memberi bentuk dukungan diwujudkan bukan dengan aksi kata, melainkan aksi nyata dengan penanaman dan adopsi 220 pohon Jamuju.
Bibit pohon itu diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jaringan dan Pembudayaan, Toto Purbiyanto kepada Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat.
Dilanjutkan kemudian penanaman pohon secara simbolis yang diikuti Sekjen KLHK
Penanaman pohon ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Kemah Konservasi yang berlangsung di Lempong Balong Palutungan, Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan
Toto Purbiyanto yang mewakili Kepala BPIP menyampaikan tujuan dari kegiatan bertema “Gerakan Aksi Konservasi” itu.
“Kami dari BPIP ingin menunjukan suatu hal yang nyata, bukan sekedar wacana, tapi lebih kepada wujud implementasinya sendiri,” katanya
Ia menjelaskan alasan BPIP melakukan kegiatan tanam pohon, yaitu ingin mengingatkan pentingnya menjaga pelestarian alam.
‘Ini adalah wujud bagaimana kita secara nyata menjaga Gunung-gunung kita tetap hijau, tetap asri. Gunung itu ciptaan tuhan yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan merawat kelestarian gunung menunjukan sikap yang adab.
“Jadi kita jangan merusak, jangan membuat gunung itu menjadi merana, menebang secara sembarangan, airnya juga tidak terjaga, itu adab,” kata Toto
Selain itu, alasan BPIP mendukung kegiatan Festival Ciremai ini karena banyak diikuti berbagai elemen masyarakat dalam suasana kebersamaan.
“Kemah konservasi ini dihadiri dari berbagai kalangan seperti dari pemerintahan, kelompok komunitas, dari pegiat lingkungan ada, itu kan wujud dari kebersamaan, kita bersatu di sini,” ungkapnya
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 250 peserta ini ia juga menyampaikan bahwa dalam pengelolaan tata gunung Ciremai ini butuh regulasi yang melindungi gunung ini.
“Perlu musyawarah antara masyarakat, antara pemerintah, swasta dan seterusnya supaya gunung Ciremai ini dapat dimanfaatkan seadil-adilnya,” ujarnya.
Dengan musyawarah, semua mendapatkan manfaatnya, bagi masyarakat, bagi pelaku bisnis yang memanfaatkan air atau pun kayunya.
“Juga mungkin bagi anak-anak muda yang suka naik gunung untuk bagaimana kita ingat pada ciptaan tuhan. Nah itu juga merupakan pengamalan atau implementasi dari 5 sila dari Pancasila,,” ucap Toto
“Dalam kegiatan ini BPIP ingin mencoba menjadikan tindakan ini menjadi Pancasila dalam tindakan suatu hal yang nyata,” tambahnya.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara menyampaikan apresiasinya kepada BPIP.
“Kami sangat berterima kasih atas aksi nyata yang sudah dilakukan oleh BPIP yang bekerja sama dengan Pemerintah Kab Kuningan melakukan program adopsi pohon sebanyak 220 pohon,” ungkap Lukman.
Nantinya, bibit pohon dari BPIP ini akan dipelihara oleh pengelola selama 3 tahun
“Sambil memberdayakan masyarakat untuk menanam pohon, sambil kita juga melestarikan alam,” jelasnya.
Dijelaskan Lukman bahwa Jamuju adalah jenis pohon endemic Gunung Ciremai.
“Itu harus hidup, karena beda ketika menanam saja tanpa dirawat. Progam adopsi pohon memang nanam dan akan dirawat,” ujarnya. (Andriyana)