MAJALENGKA, (FC).- Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) mulai turun ke wilayah yang sudah memasuki musim panen. Gabah Kering Panen (GKP) hingga diatas kendaraan di beli harga Rp6.500 per kilogram (kg).
Di Majalengka sudah ada empat kecamatan yang sudah memasuki musim panen. Sejak 10 hari berjalan serapan gabah telah mencapai 89.512 kg.
Menurut keterangan anggota Tim Sergap dari Kodim 0617 Majalengka Peltu Adi Santosa dan anggota Sergap dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Majalengka, Ali Imron ada empat kecamatan yang sudah memasuki musim panen dan gabahnya sudah mulai diserap Bulog.
Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Panyingkiran, Kadipaten, Jatiwangi dan Kasokandel yang musim tanamnya lebih dulu dibanding kecamatan lain, sehingga saat ini sudah memasuki musim panen.
“Sergap ini terdiri dari Kodim, DKP3 dan Bulog. Kami sudah mulai melakukan serapan gabah sejak 12 Februari 2025, menyasar wilayah- wilayah yang sudah memasuki musim panen. Alhamdulillah serapan sudah lumayan tinggi,” ungkap Adi Santosa, Rabu (26/2).
Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki Tim Sergap, serapan beras ke Gudang Bulog Kasokandel hingga Minggu (23/2) telah mencapai 730.000 kg serta serapan gabah (GKP) di hari yang sama mencapai 89.512 kg.
Ali Imron mengatakan, untuk saat ini harga Gabah Kering Panen sebesar Rp6.500/kg disambut sukacita petani, karena bagi petani untuk saat ini kesulitan menjemur akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Sehingga banyak petani yang memilih menjual gabahnya di sawah dan pulang membawa uang, dengan begitu mereka tidak perlu capek dan memproses pengeringan gabah hasil panennya.
Tak heran menurut Ali Imron jika setiap harinya serapan gabah oleh Bulog cukup tinggi. Di Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran saja dalam sehari mampu menyerap gabah hingga lebih dari 9,8 tonan.
“Untuk saat ini harga Rp 6.500 per kg sangat menguntungkan bagi petani, karena harga jual GKG sekarang sudah mulai turun, harganya hanya sekitar Rp 720.000 per kwintal untuk beberapa daerah, makanya petani memilih menjual Gabah Kering Panen, di samping para petani sulit menjemur. Curah hujan tinggi sementara kalau tidak dijemur bakal berjamur, kualitas gabah bakal turun,” ungkap Ali.
Menurut Ali, Bulog akan terus melakukan serapan gabah petani untuk memastikan kesiapan stok pangan kedepan selain itu untuk memberikan keuntungan bagi para petani jika harga jual GKP lebih rendah dibanding harga pasar.
Gabah petani akan ditampung pihak Bulog manakala harga pasar mulai turun. Jika harga pasar tinggi melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP), maka petani dipersilahkan untuk menjual gabah ke pasaran agar keuntungan para petani lebih besar. (Munadi)
P
Discussion about this post