MAJALENGKA, (FC).- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Pepep Saeful Hidayat menilai, melemahnya daya kritis mahasiswa di Majalengka saat ini karena faktor ruang kajian, membaca dan menulis, atau literasi tidak dibudayakan.
Sehingga tarnsformasi informasi menjadi kurang. Ketika asupan pemikirannya minim, otomatis pasti kehilangan daya kritis.
“Ruang-ruang diskusi, literasi saat ini tidak begitu menjamur di Majalengka, sehingga otomatis pasti kehilangan daya keritisnya,” ujar H. Pepep saat menjadi pemateri pada kegiatan Penerimaan Anggota Baru (PAB) Himpunan Mahasiswa Majalengka (HIMMAKA) Cirebon di Gedung PCNU Majalengka, Minggu (25/10).
Menurut Sekretaris DPW PPP Provinsi Jawa Barat ini, untuk menciptakan mahasiswa yang kritis itu, maka budaya diskusi atau-kajian tersebut harus diciptakan kembali, bagaimana agar kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan Himaka Cirebon ini menjadi tradisi di Majalengka.
Selain itu, bisa juga melakukan bedah buku, menghadirkan praktisi, akademisi untuk berdiskusi guna menambah wawasan.
“Saya juga berharap, semoga mahasiswa bukan hanya sekedar melakukan kritisi saja, melainkan dapat berperan dengan semua stakeholder untuk memberikan solusi. Sebab, saya yakin dengan original pandangan dan sikap mahasiswa, maka akselerasi penciptaan rasa keadilan di Kabupaten Majalengka akan semakin tumbuh,” tuturnya.
Ia menambahkan, yang paling penting dari acara yang digelar HIMMAKA Cirebon ini yakni bagaimana memelihara kepedulian, empati kepada sekitar, serta meningkatkan daya kritis.