KAB. CIREBON, (FC), – Satu perahu nelayan berisi 1 tekong (nahkoda) dan 5 ABK asal Desa Gebang ilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon los kontak sejak Senin dini hari (20/1) sekitar pukul 01.00 WIB.
Belum diketahui pasti keberadaan nasib enam nelayan tersebut.
Namun menurut kabar sekitar pukul 01.00 -03.00 WIB terjadi angin kencang di laut.
Satgas Desa Gebang ilir, Warkam membenarkan kejadian tersebut.
Keenam nelayan merupakan warganya yang berangkat melaut menggunakan perahu ‘Cahyanto’ pada Minggu malam (19/1) sekitar pukul 21.00 WIB.
Mereka melaut menebar jaring kejer. Nelayan kejer lainnya yang biasanya berangkat pukul 21.00 WIB malam sudah mendarat pada siang hari antara pukul 13.00 – 14.00 WIB.
Akan tetapi perahu Cahyani yang ditumpangi 6 nelayan Gebang Ilir tersebut hingga pukul 16.20 WIB tak kunjung mendarat.
Keluarga korban lalu melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintahan Desa Gebang Ilir yang selanjutnya diteruskan ke Pospol Airud Gebang.
“Kebetulan semalam antara pukul 01.00 sampai 02.00 WIB terjadi angin kencang di laut dan keenam nelayan tersebut yang awalnya masih bisa berkomunikasi hingga saat ini handphone yang mereka bawa tidak bisa dihubungi,” jelasnya.
Dijelaskan Warkam, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Pos AL Gebang dan Pos Pol Airud Gebang.
Bersama nelayan direncanakan akan langsung melakukan pencarian akan tetapi terkendala karena cuaca hujan.
Bila cuaca sudah membaik malam ini juga petugas dibantu nelayan akan langsung melakukan pencarian ke laut.
“Namanya ada angin kencang angin barat di laut kemungkinan mereka menyandar ke muara terdekat. Kami dan keluarga ke-6 nelayan masih berharap mereka bisa ditemukan dalam kondisi selamat, ” harapnya.
Sementara Kasat Pol Airud Polresta Cirebon Kompol Akmadi melalui Kasubnit Tindak Sat Pol air Polresta Cirebon Aipda Kismanto, membenarkan adanya laporan enam nelayan asal Desa Gebangilir yang melaut namun tak kunjung menyandar ke darat.
Pihaknya langsung mendatangi TKP saat perahu Cahyanto berangkat dan mengumpulkan informasi dari teman-teman meraka.
Salah satu saksi yang sempat bertemu dengan perahu yang ditumpangi keenam nelayan tersebut, Kadum (45) pada Senin dini hari sekitar pukul 01..00 WIB di perbatasan Perairan Cirebon Losari.
Setelah itu los kontak sampai sekarang.
Menurutnya, keenam nelayan yang belum diketahui kabarnya tersebut adalah Dartam (50), Warno (60), Buang (60), Makmur (30), Sanusi (40), dan Wadi (49) , mereka satu kampung dari Dusin Karangdogolan Desa Gebangilir,
“Kami masih menggali informasi sambil menunggu cuaca membaik untuk melakukan pencarian di laut bersama tim, kemungkinan kita akan berangkat ke laut selasa pagi sekitar pukul 03.00 WIB,” paparnya. (Nawawi)
Discussion about this post