INDRAMAYU, (FC).- Penanganan pascabencana terus dilakukan di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu setelah dilanda bencana angin puting beliung pada Minggu (16/3) sore.
Pemdes Bugis mencatat ada sebanyak 184 rumah warga rusak. Sebanyak 31 rumah di antaranya bahkan rusak berat.
Kepala Desa Bugis, Johan Wahyudin mengatakan, pihaknya sebenarnya juga memfasilitasi para korban terutama yang rumahnya rusak berat untuk mengungsi sementara di balai desa.
Hanya saja, mayoritas korban menolak, mereka memilih mengungsi ke rumah-rumah kerabatnya.
“Iya jadi milih ngungsi ke rumah saudaranya,” ujar dia, Senin (17/3).
Rudin menjadi salah satu warga terdampak bencana. Rumah dua lantainya itu rusak berat.
Plafon rumahnya itu ambruk di seluruh ruangan, mulai dari kamar tidur hingga ke kamar mandi atau dari depan hingga ke belakang.
Rudin mengaku kondisi rumahnya cukup mengkhawatirkan untuk ditinggali. Ia pun meminta anak-anaknya untuk mengungsi sementara ke rumah saudara.
“Di rumah itu ada 7 orang, kalau saya istri sudah gak ada, cuma anak-anak. Semuanya ngungsi, paling cuma saya dan mantu yang di sini,” ujar dia.
Rudin mengatakan, pada malam hari tadi, ia tidur di beranda rumah bersama menantunya tersebut.
Alasannya tidak ikut mengungsi karena menjaga rumah. Apalagi, di rumah ia membuka warung.
Untuk ke depannya, Rudin mengaku hanya bisa pasrah. Apalagi, kerusakan rumahnya tersebut dikarenakan faktor alam dan tidak bisa dicegah.
“Kalau saya sekarang tidak mikirin soal bangunan, tapi kalau pemerintah mau bantu alhamdulillah. Yang terpenting bagi saya sekarang anak saya aman dan hidup semua tidak tertimpa reruntuhan,” ujar dia.
Rudin masih ingat detik-detik saat angin puting beliung itu mengamuk di desanya. Kala itu, ia meminta semua keluarganya keluar dari rumah.
Ia lalu mengevakuasi anak-anaknya ke lapangan yang ada di depan rumah sembari ditutup terpal agar tidak kehujanan.
Di sisi lain, rumah mereka kala itu sedang diamuk oleh angin puting beliung.
“Plavon pada jatuh semua dari depan sampai belakang, meja saja yang ada di dalam ikut terbang, belum lagi barang-barang di warung, sudah gak tahu kemana,” pungkasnya. (Agus Sugianto)
Discussion about this post