KOTA CIREBON, (FC),- Jelang pelaksana Ujian Tengah Semester (UTS) untuk semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021, sekolah masih diwajibkan tetap menggunakan metode Pelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pasalnya baik secara nasional maupun di Kota Cirebon, pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga melandai. Artinya potensi penularan dari berbagai cara bisa saja terjadi.
Termasuk di lingkungan sekolah, bila metode beljarnya dilakukan secara tatap muka langsung, atau offline.
Ditengah-tengah pandemi Covid-19, sekolah-sekolah masih menggunakan Daring (Dalam Jaringan) dan PJJ yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon.
Kepala Sekolah SD Integral Luqman Al-Hakim, Ahmad Mistari Ralimudin mengatakan, sesuai arahan dari Disdik Kota Cirebon semua siswa sekolah tetap
untuk mengikuti PJJ dari rumah dengan materi yang disampaikan melalui media televisi lokal yang ada.
“Seperti sebelumnya, kami melakukan pelajaran serta ujian secara online. Yang sebelumnya sudah diajarkan melalui PJJ yang disiarkan TV lokal,” ucapnya kepada FC, Rabu (24/2).
Meski begitu, pihaknya mengeluh terkait PJJ ini, bukan tidak mungkin setiap hari anak didiknya akan menyentuh ponsel ketimbang buku pelajaran.
Untuk itu peranserta orangtua untuk mengawsi anaknya sangat diperlukan.
“Untuk masalah tersebut, solusi kami melakukan Daring setelah anak menonton sambil belajar di TV lokal, agar murid lebih memahami pelajaran ketimbang bermain ponsel,” tambahnya.
Dikatakannya, kami sudah melakukan koordinasi bersama Dinas Pendidikan Kota Cirebon terkait ujian berbasis online.
“Ada dua solusi terkait ujian online ini, kami akan mengirimkan file ujian atau mencetak file ujian tersebut. Kemudian orangtua harap mengambil lembar soal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.
Ujian dimasa seperti ini, bukan persoalan mudah untuk mengimplementasikan pelajaran yang sudah diajarkan melalui PJJ.
“Hal ini sudah menjadi kewajiban murid untuk mengikuti ujian secara online. Untuk kedepannya setelah pandemi ini berakhir, kami berharap agar ada kelas yang offline, agar kami bisa tatap muka anak murid secara langsung bukan melalui media,” pungkasnya. (Ridwan/Job/FC)
Discussion about this post