KUNINGAN, (FC).- Ramainya pembicaraan atau diskusi dari berbagai kalangan di tempat berkumpulnya golongan masyarakat, maupun pemberitaan pada berbagai media terkait fenomena terjadinya tunda bayar dari Pemkab Kuningan kepada pihak ke-3 yang mencapai nominal hampir menyentuh angka 100 miliar, plus anggaran sertifikasi guru dan lainnya seakan menjadi tema central sejak awal tahun 2023.
Menurut Pengamat Kuningan Sujarwo, hampir semua pihak memberikan nilai “minus” terhadap kebijakan anggaran Pemkab Kuningan sehingga mengakhiri 2022 dengan kondisi yang kurang menggembirakan, yakni terjadinya tunda bayar.
“Fenomena ini juga terjadi di beberapa Kabupaten/kota khsusnya di wilayah Provinsi Jabar dan bukan hanya terjadi di Kuningan, tapi menjadi sesuatu kejadian yang baru terdengar dan dialami oleh masyarakat Kuningan, karena tidak berkaca di kabupaten/kota lainnya,” ungkap Mang Ewo sapaan akrab Sujarwo. Kamis (19/1).
Bagi Mang Ewo, hingar bingar tragedi tunda bayar, seharusnya tidak membuat kehebohan yang bombastis jika sejak awal, para pengambil kebijakan di lingkup Pemkab Kuningan dapat memberi pemahaman yang bisa dimengerti semua kalangan.
“Selain ini, sudah seharusnya pula pimpinan tertinggi di lembaga eksekutif dan jajaranannya yang terkait dengan kebijakan anggaran, dapat memberikan kepastian kepada pihak terdampak tunda bayar, kepastian tunda bayar akan diselesaikan/dibayarkan,” jelas Mang Ewo.
Jika situasi hiruk pikuk tragedi tunda bayar dibiarkan semakin liar, Mang Ewo khwatir akan sangat mengganggu kinerja dan ethos kerja lembaga eksekutif pada 2023. Terlebih 2023 sudah memasuki tahun terakhir masa bakti duet H. Acep-M. Ridho sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kuningan yang akan selesai masa baktinya pada 4 Desember 2023 mendatang.
“Saya yakin, duet H. Acep-M. Ridho, akan mampu menyelesaikan persoalan ini (tunda bayar), sesuai dengan waktu yang dijanjikan yakni paling lambat pada April 2023. Karena jika hingga waktu yang telah dijanjikan tidak terealisasi, H. Acep dan M. Ridho sudah memperhitungkan berbagai konsekwensinya, terutama jika mereka hendak berkompetisi kembali di Pilbup 2024,” ungkap Mang Ewo. (Ali)
Discussion about this post