MAJALENGKA, (FC), – Hujan deras di wilayah hulu yang turun sejak Sabtu (15/3) sore hari jelang berbuka puasa, membuat beberapa desa yang ada di Kecamatan Ligung terendam.
Luapan air dari saluran sungai yang jaraknya tidak terlalu jauh tersebut, tidak saja merendam permukiman warga, namun puluhan hektar sawah pun tak luput dari terjangan luapan air banjir kiriman dari hulu.
Ketiga desa yang terendam itu yakni Desa Beusi, Gandawesi dan Leuweunghapit.
Terjangan banjir yang mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu (16/3) dini hari membuat warga di tiga desa tersebut siaga.
Kades, perangkat desa dan masyarakatpun secara spontanitas keluar rumah untuk antisipasi banjir yang lebih besar.
Banjir di Desa Gandawesi, Beusi dan Leuweunghapit ketinggiannya mencapai lutut orang dewasa.
Camat Ligung Abdul Goni yang mendapatkan informasi wilayahnya ada yang terkena banjir, dengan sigap turun ke lapangan sembari melanjutkan informasi banjir tersebut ke Bupati dan Wakil Bupati Majalengka serta meneruskannya ke pihak BPBD Majalengka.
Tak berselang lama, petugas dari Polsek dan Koramil Ligung serta BPBD Majalengka turun ke lokasi banjir.
Di katakan Camat Ghoni, dirinya pada sabtu sore sedang mengantar keluarga berobat di salah satu rumah sakit swasta di Cirebon.
Tiba tiba ada informasi banjir menerjang wilayah kerjanya.
Camat Ghoni pun langsung pulang dan terjun ke lokasi bersama Muspika yang lain.
“Saat banjir tiba saya sedang mengantar keluarga berobat, tapi begitu dapat informasi ada banjir, saya pulang dan langsung meninjau lokasi banjir bersama Pak Kapolsek dan Pak Danramil,” ujar Camat Ghoni kepada wartawan saat ditemui di lokasi banjur, Desa Leuweunghapit, Minggu (16/3) dini hari.
Masih dikatakan Camat Ligung, banjir yang terjadi diwilayahnya adalah kebanyakan banjir kiriman.
Dimana apabila di wilayah hulu atau atas diguyur hujan deras, maka otomatis, Kecamatan Ligung yang nota bene wilayah yang cukup rendah akan terkena dampaknya yakni banjir.
Di samping posisi sungai disekitar permukiman tersebut rata rata sudah nampak pedangkalan.
Di samping itu pula, kehadiran kawasan pabrik juga sedikit banyak turut andil atas terjadinya banjir, mengingat daya serap air semakin berkurang.
“Secara dinas, kami sudah menyampaikan kepada dinas terkait, seperti PUTR Kabupaten Majalengka dan BBWS Cirebon, agar segera mengambil langkah langkah yang efektif untuk mengatasi banjir ini, seperti melakukan normalisasi sungai dan perbaikan tanggul yang sudah banyak yang jebol. Namun entah sampai saat ini, usulan dari dari kami masih belum mendapatkan respon,” pungkas Camat Ghoni.
Dikatakan Camat Goni, banjir yang terjadi di Desa Gandawesi akibat luapan air Sungai Cipinang, sedangkan banjir yang terjadi di Desa Leuweunghapit akibat luapan dari Sungai Cikamangi dan Sungai Bunton.
Menurutnya sungai sungai tersebut sudah mengalami pendangkalan sehingga tidak lagi mampu menampung air manakala ada kiriman dari hulu sungai.
Dari itu sebaiknya normalisasi sungai harus segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang.
Sedangkan Kapolsek Ligung Iptu Dedi Sutikno menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati hati dan waspada dalam menghadapi situasi cuaca yang masih ekstrim seperti sekarang ini.
Membuat saluran air menjadi lancar dan tidak membuang sampah sembarangan, adalah langkah positif yang harus dilakukan masyarakat untuk bisa mencegah terjadinya banjir.
“Kami menghimbau masyarakat harus tetap waspada, dalam menghadapi musim penghujan ini, apalagi saat ini situasi cuaca bisa dibilang kurang bersahabat,” pungkas Kapolsek Dedi.
Pantauan di lokasi, banjir dini hari yang terjadi di Kecamatan Ligung tersebut, masyarakat terus bersiaga sambil membersihkan rumah rumah mereka yang terkena rendaman banjir.
Mereka berharap pemerintah harus segera mengambil langkah kebijakan agar banjir tidak lagi terjadi di wilayahnya. (Munadi)
Discussion about this post