KAB. CIREBON, (FC).- Siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon kini dilarang membawa handphone (HP) selama berada di lingkungan sekolah. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto, Selasa (11/3).
Roni sapaan akrabnya menyebut pelarangan HP selama berada di lingkungan sekolah adalah agar anak-anak untuk mendapatkan pembelajaran akan lebih tenang, kemudian anak-anak juga akan lebih bersosialisasi dengan teman-temannya dan tidak lagi ketergantung dengan HP.
“Hari ini kami baru saja melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di SMP Negeri 1 Weru yang sudah melaksanakan kegiatan pelarangan terhadap penggunaan HP di sekolah. Dan Alhamdulillah ini adalah percontohan yang mungkin nanti akan kami jadikan modeling di sekolah-sekolah lain,
sehingga di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan lebih tenang dan anak-anak juga akan lebih bersosialisasi dengan teman-temannya tidak tergantung HP,” kata Roni.
Dulu, kata Roni, kalau dua anak duduk kemudian berdekatan tetapi tidak saling menyapa dan sekarang sejak tidak ada HP di lingkungan sekolah bisa saling berinteraksi, bisa bergurau dan bisa bermain bersama-sama.
“Ini adalah sesuatu hal yang cukup baik bagi anak-anak kita,” kata Roni.
Kegiatan ini (pelarangan HP di SMPN 1 Weru) sudah dimulai sejak September 2024. Rencananya, pihaknya akan mengimplentasikan hal yang berdampak positif seperti ini akan dilakukan juga di sekolah-sekolah lain.
“Kalau kebutuhan anak tentang transportasi dan segala halnya sudah terpenuhi, karena pihak sekolah menyediakan call center untuk seluruh siswa. Sehingga tidak ada alasan bagi orang tua ini kesulitan, karena semua bisa ditangani oleh para guru,” kata Roni.
Pihaknya mengaku, pelarangan HP selama berada di lingkungan sekolah ini dilakukan demi anak-anak Kabupaten Cirebon.
“Tidak ada yang menyulitkan atau membatasi siswa, karena kita sama sama menjadikan anak kita lebih baik lagi. Sekolah bertanggungjawab melaksanakan pendidikan yang nyaman dan terbaik bagi anak-anak, mohon dukungan dari semua pihak,” katanya.
“Awalnya memang ada intrik, pro kontra itu biasa. Setelah anak-anak nyaman dan sebagainya, orang tua sudah mengakui bahwa itu hal yang baik dilakukan di sekolah,” pungkasnya.
Sementara, orang tua siswa, Muan (50) menyambut baik program pelarangan penggunaan HP di lingkungan sekolah.
Menurutnya, selain anak-anak dapat berkonsentrasi belajar, juga tidak menjadi ketergantungan terhadap HP.
“Saya sangat berterima kasih. Mudah-mudahan anak-anak tambah fokus dan konsentrasi dalam belajarnya,” katanya.
Muan mengaku anak-anak tidak dibekali HP memang susah untuk komunikasi, tapi pihak sekolah sudah menyediakan call center, sehingga pihaknya selaku orang tua tidak kesusahan ketika ada keperluan mendadak.
“Kami dukung sepenuhnya. Ini mungkin yang terbaik untuk kita semua,” tandasnya. (Ghofar)
Discussion about this post