KOTA CIREBON, (FC).- Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar Sidang Terbuka Wisuda Sarjana, Profesi, dan Magister periode Oktober 2025 di Auditorium Kampus UGJ, Jalan Pemuda Kota Cirebon, Sabtu (4/10/2025).
Sebanyak 716 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan dalam prosesi wisuda ke-70 ini.
Rektor UGJ, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, S.P., M.M., IPU., CIRR., menyampaikan apresiasi dan selamat kepada para lulusan yang telah berhasil menuntaskan studi di jenjang sarjana, profesi, maupun magister.
“Semoga ilmu yang diperoleh menjadi bekal berharga untuk berkarya dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Achmad Faqih dalam sambutannya.
Dari 716 lulusan, kata Achmad Faqih, sebanyak 176 orang atau 25 persen telah diterima bekerja di berbagai sektor, mulai dari instansi pemerintahan, BUMN, BUMS, hingga perusahaan nasional dan internasional.
Menurutnya, khusus lulusan Fakultas Pertanian tingkat serapan kerja mencapai 75 persen.
Sementara lulusan Fakultas Teknik mencapai 50 persen, bahkan di antaranya diterima di perusahaan bertaraf global.
“Selain itu, lulusan UGJ juga banyak terserap di bidang kesehatan, perbankan, pemerintahan daerah, hingga lembaga pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,” katanya.
Sejak berdiri tahun 1961 hingga wisuda periode ini, total alumni UGJ telah mencapai 51.348 orang.
Pada wisuda kali ini, terdiri dari 29 lulusan magister, 686 lulusan sarjana, dan 1 lulusan program profesi dokter.
“Rata-rata masa studi untuk program sarjana adalah 3,8 tahun, magister 1,8 tahun, dan profesi dokter 4 tahun. Selain itu, terdapat 916 lulusan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dari berbagai bidang keahlian,” ungkap Achmad Faqih.
UGJ baru saja meraih akreditasi unggul sebagai capaian strategis yang mempertegas kualitas pendidikan tinggi di kampus tersebut.
Saat ini, sudah terdapat 10 program studi terakreditasi unggul, sebagai bukti komitmen UGJ menghadirkan pendidikan bermutu dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam menyongsong era digital dan Artificial Intelligence (AI), UGJ bertransformasi menjadi kampus digital dengan semangat inovasi melalui slogan “kampus digital, dosen digital, teknik digital, dan mahasiswa digital.”
Transformasi ini diwujudkan melalui digitalisasi layanan akademik, administrasi, penggunaan Learning Management System (LMS), hingga peningkatan kompetensi digital bagi seluruh sivitas akademika.
“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga tangguh secara digital,” tegas Achmad Faqih.
UGJ juga berkomitmen memperkuat daya saing global sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait mutu pendidikan tinggi.
Implementasi strategi internasionalisasi dilakukan melalui pengembangan Massive Open Online Course (MOOC) untuk akses pembelajaran lintas negara. Publikasi riset bereputasi di jurnal internasional terindeks Scopus dan Web of Science.
Selain itu, penyelenggaraan konferensi internasional dengan kolaborator mancanegara. Program student exchange, visiting professor, dan double degree dengan universitas di Asia, Eropa, dan Australia, dan Partisipasi aktif dalam pemeringkatan internasional.
Selain fokus pada digitalisasi, UGJ juga menjalankan program keberlanjutan melalui pengelolaan sampah terpadu berbasis waste bank dan pengolahan organik. Targetnya, dalam setahun ke depan mampu menyerap lebih dari 8 ton sampah anorganik serta mengolah minimal 7 persen sampah organik menjadi kompos dan pakan maggot.
“Langkah ini tidak hanya mengurangi sampah kampus, tapi juga menurunkan emisi hingga 30 persen. UGJ ingin menjadi pelopor kampus hijau yang berbasis pengetahuan dan praktik nyata,” pungkasnya. (red/FC)











































































































Discussion about this post