KOTA CIREBON, (FC).- Taman Belajar Cikalong (Tabalong) menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, yang ingin menyalurkan kreativitasnya, baik seni, budaya, kerajinan maupun bakat positif lainnya.
Untuk itu, Pemkot Cirebon mendukung sepenuhnya keberadaaan Tabalong tersebut.
Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi menyampaikan, Tabalong akan dimasukkan ke dalam program unggulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon.
Pasalnya, lanjut pria yang akrab disapa Gusmul ini, di Tabalong kegiatan seperti Jagakalian sangat menarik dan unik.
“Animo masyarakat terhadap kegiatan ini juga cukup banyak,” jelasnya, usai kegiatan Jagakalian di Tabalong Kelurahan Larangan Harjamukti, Sabtu (23/9).
Untuk itu Gusmul menyambut baik festival Jagalian yang rutin digelar setiap enam bulan sekali.
Tabalong, kata dia, merupakan ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemkot Cirebon juga akan menjadikan Tabalong ini sebagai program unggulan dan TPID sudah menjadikan Tabalong sebagai program unggulan.
Namun bentuk program unggulan itu seperti apa, pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk-Cisanggarung dan sinau art sebagai bagian dari pengampu Tabalong.
Pihaknya akan memberikan dukungan operasional terhadap keberadaan Tabalong. Guna menjalankan dan memelihara lokasi ini juga butuh support dari semua pihak.
Untuk listrik kemarin pihaknya sudah fasilitasi. Untuk itu dia berharap keberadaan Tabalong ini dapat dijadikan masyarakat untuk tempat pembelajaran. “TPID juga akan membuat semacam green house sehingga sesuai namanya, Tabalong ini dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran,” imbuhnya.
Sementara itu Nico Broer, pengelola Tabalong, menjelaskan festival Jagakalian adalah konsep kecil tentang Jagakali Internasional Art Festival yang digelar 6 bulan sekali.
Pelaksanaan tahun ini sebenarnya virtual, namun antusias masyarakat cukup tinggi. Festival Jagakalian ini juga dimeriahkan seniman dari Meksiko, Venezuela, Ukraina dan Madagaskar.
Memiliki luas 6.350 meter persegi Tabalong memiliki ruang utama, musala, green house, kelas tari dan musik serta animal edukasi. Masyarakat juga bisa mengakses fasilitas ruang terbuka yang ada di Tabalong ini.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk dapat merawat sungai sebagai sumber kehidupan. Saat sungai rusak dan kotor, berarti kita tidak bisa menjaga lingkungan,” terangnya.
Kawasan Model Utilitas Sungai (Kampus) Tabalong) dibangun oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung bersamaan dengan pengerukan Sungai Cikalong. Keberadaan Kampus Tabalong merupakan contoh konkret untuk menjelaskan kepada masyarkat cara merawat dan menjaga sungai.
Seperti tidak boleh membangun bangunan permanen di sempadan sungai. Adanya ragam tumbuhan yang tumbuh di sepanjang kawasan sungai juga harus dijaga sebagai sumber daya air bagi masyarakat. (Agus)