KAB. CIREBON, (FC).- Tak lolos bukan karena tak cakap. Begitulah kata-kata yang dilontarkan Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Arif pada FC, Senin (23/11), perihal kompetisi yang diikuti Tim Cabang Olahraga (Cabor) e-Sport Kabupaten Cirebon dalam Kategori Game Mobile Kelas Free Fire.
“Kekalahan maupun kemenangan serta lolos dan tidak, sudah menjadi hal biasa dalam sebuah kompetisi ataupun kejuaraan jenis Cabor apapun,” kata Arif.
Dalam kompetisi Piala KONI yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), KONI, dan Pengurus Besar e-Sport Indonesia (PBESI) sejak 17 hingga 22 November 2020 lalu, Tim Cabor e-Sport Kelas Free Fire yang terdiri dari 2 tim, salah satunya hanya berhasil duduki posisi ranking ke enam yang seharusnya dapat meraih posisi pertama.
Untuk tim yang berhasil masuki final wilayah barat. Sedangkan tim lainnya gugur pada babak kualifikasi hari ke 2.
Arif menuturkan, bukan dikarenakan ketidakcakapan dalam bermain, akan tetapi beban yang diemban para pemain dalam membawa nama daerah yaitu Kabupaten Cirebon dalam laganya.
“Mereka itu dalam pandangan saya, bisa dibilang sudah sangat bagus baik strategi, jam latihan, koordinasi antar anggota tim dan lainnya,” ucap Arif.
Tetapi, sambung Arif, yang namanya kompetisi tetap kompetisi kegugupan dan kekhawatiran dikarenakan untuk pertama kali membawa nama daerah menjadi faktor alami dan normal.
Discussion about this post