Arif sendiri mengatakan, anak-anak atau para atlit ini sebenarnya sudah menangkan puluhan kompetisi tingkat kota maupun kabupaten hingga nasional. Hanya saja, dikarenakan pertama kali bertanding secara resmi atas nama instansi menjadikan para atlit ini gugup.
Sementara, Ketua Harian Cabor e-Sport, M. Agung Santri Rizki sendiri mengatakan tim perwakilan belum bisa lolos untuk melaju ke grand final di Jakarta, dikarenakan ada kekurang tepatan dalam melakukan strategi ketika pertandingan final Wilayah Barat.
“Ditambah kita mendapatkan tekanan dari tim musuh secara bertubi-tubi sampai tidak ada waktu untuk recovery saat bermain dalam game,” ungkap Agung, pada FC.
Sehingga, lanjut Agung, mengakibatkan kurang maksimalnya perolehan poin, akan tetapi, ini dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman buat mereka kedepannya.
Karena, dirinya yakin tim cabor e-Sport kedepannya, para atlit yang akan berlaga nanti bisa memberikan prestasi dan mengharumkan dan mengangkat nama Kabupaten Cirebon.
“Kami juga ingin berterimakasih kepada KONI Kabupaten Cirebon yang telah memfasilitasi tempat untuk tim e-Sports bertanding selama 3 hari,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Cabor e-Sport Eka Surya mengapresiasi pihak penyelenggara ajang kompetisi bergengsi Piala KONI ini dikarenakan, dapat memacu semangat para atlit.
Yang paling penting, tegasnya, teman-teman e-Sport baik pengurus atau tim yang bertanding. Dapat memetik pelajaran berharga berupa pengalaman dan pembelajaran untuk perbaik tak tik ataupun strategi yang lebih matang kedepannya.
“Yang penting mereka ambil sisi positifnya saja, dan Kompetisi Piala KONI sendiri sudah cukup bagus untuk mengembangkan dunia e- Sport serta untuk menjaring bibit-bibit atlet e- Sport yang berguna mengharumkan nama indonesia di waktu yang akan datang,” pungkasnya. (Sarrah/Job/FC)