KOTA CIREBON, (FC).- Perum Bulog Cabang Cirebon terus berpartisipasi aktif dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama dengan TPID dan pemerintah daerah.
Peran aktif dilakukan melalui penyaluran beras SPHP.
Terhitung sejak Januari hingga 10 September 2024, Bulog Cirebon telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 18.000 ton.
Beras dengan kualitas setara premium itu disalurkan melalui distributor, retail maupun agen dan toko-toko beras di pasar tradisional.
“Untuk wilayah Cirebon kita ditargetkan 32.000 ton. Saat ini baru tersalur 18.000 ton,” kata Pimpinan Cabang Bulog Cirebon, Ramaijon Parulian Purba, Rabu (11/9).
Ia memperkirakan volume penyaluran tertinggi beras SPHP akan terjadi pada puncak paceklik di bulan Desember nanti.
Baca Juga: Bulog Cirebon Salurkan Ribuan Ton Beras SPHP ke Ritel Hingga Pasar
“Nah disitu nanti baru kita banyak menyalurkan beras yang ada di gudang Bulog untuk stabilisasi harga,” ujarnya.
Saat ini harga jual beras SPHP di pasar masih stabil, sehingga pihaknya tidak banyak turun untuk penyaluran.
Bahkan, kata Ramaijon, hasil rapat koodinasi TPID Kota Cirebon, Bulog Cirebon diminta untuk menghentikan sementara kegiatan Operasi Pasar (OP), mengingat tekanan terhadap andil inflasi di Kota Cirebon juga rendah.
Namun begitu, pemantauan harga dan ketersediaan stok beras SPHP terus dilakukan rutin di pasar-pasar tradisional maupun retail atau toko modern.
Baca Juga: Bupati Imron Imbau Ritel Jual Beras SPHP
“Setiap bulan kita turun ke lapangan untuk monitoring dan evaluasi terkait apakah masih tersedia secara rutin di pasar, dan berapa harga jual mereka ke konsumen akhir. Tetap kita lakukan monitoring di internal kita,” kata Ramaijon.
Selain dari internal Bulog, monitoring juga dilakukan bersama-sama dengan instansi pemerintah daerah seperti Indag maupun dari APH atau Satgas Pangan. (Andriyana)