KUNINGAN, (FC).- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fraksi Gerindra Dapil Jabar X, Rokhmat Ardiyan bersama Wakil Bupati Kuningan terpilih Tuti Andriani meresmikan Saung Karahayuan di RT/07 RW/01 Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, Jumat (3/1) malam.
Saung Karahayuan di Desa Cisantana ini sebuah simbol kebersamaan dan toleransi di Kabupaten Kuningan.
Anggota DPR RI, Rokhmat Ardiyan menyampaikan pentingnya kerukunan sebagai aset utama dalam mendukung pembangunan desa.
Dia juga mengingatkan warga untuk terus menjaga semangat toleransi dan gotong royong sebagai miniatur dari bangsa Indonesia yang majemuk.
“Keramahan dan keberagaman di Cisantana adalah kekuatan besar. Ini sejalan dengan visi Pak Prabowo, yang ingin mewujudkan bangsa yang adil, makmur, dan harmonis. Desa ini bisa menjadi contoh desa yang menerapkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Ardiyan.
Sementara itu, Wakil Bupati Terpilih, Tuti Andriani mengapresiasi keberadaan Saung Karahayuan sebagai simbol moderasi lingkungan. Dia berharap Desa Cisantana dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kerukunan dan toleransi.
“Keberagaman di Cisantana adalah wujud nyata bagaimana perbedaan keyakinan bisa dirangkul untuk menciptakan harmoni. Mari kita terus jaga semangat ini demi kemajuan Kuningan,” kata Tuti.
Masih ditempat yang sama, Camat Cigugur, Yono Romansyah, menyampaikan apresiasi atas gotong royong warga.
Disampaikan bahwa pentingnya menjaga keberagaman yang telah menjadi ciri khas Desa Cisantana dan wilayah Kecamatan Cigugur secara umum.
“Dusun ini telah ditetapkan sebagai kampung moderasi. Keberagaman di sini nyata, tidak hanya antarwarga, tetapi juga dalam satu keluarga. Ini yang harus terus dijaga sebagai kekuatan untuk mewujudkan persatuan,” kata Yono.
Sementara, Kepala Desa Cisantana Ano Suratno mengungkapkan bahwa Saung Karahayuan adalah wujud nyata kerukunan antarwarga yang telah menjadi tradisi di Desa Cisantana.
“Kerukunan di sini bukan sekadar cerita, melainkan ruh dari setiap gerakan pembangunan. Kami percaya kekuatan bersama adalah berkah bagi desa. Saung ini adalah bukti nyata moderasi beragama yang diaplikasikan, bukan hanya jargon,” ungkap Ano.
Ano juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi seni dan budaya lokal, seperti sanggar seni musik dan tari yang sudah ada, seraya berharap ke depan dapat membangun gedung seni yang lebih representatif.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk kesejahteraan desa dan penguatan program pembangunan berkelanjutan.
Para tokoh berharap keberadaan Saung Karahayuan dapat memperkuat kerukunan warga, mendukung pariwisata lokal, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kuningan.
Saung Karahayuan kini bukan hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga simbol persatuan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan Desa Cisantana yang semakin maju, rukun, dan sejahtera.
Pantau wartawan Fajar Cirebon hadir dalam peresmian tersebut, Camat Cigugur, Yono Romansyah, Kepala Desa Cisantana, Ano Suratno, Ketua RW, Tarkim, Ketua RT, Endang, Tokoh Muslim Maman, Tokoh Katolik Wahid, Tokoh Sunda Wiwitan Pangeran Gumirat Barna Alam.(Ali)
Discussion about this post