KUNINGAN, (FC).- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kuningan diminta untuk bersiap melakukan berbagai upaya dalam mencegah dan mengendalikan inflasi, setelah menurunnya hasil pertanian dan perkebunan sebagai dampak kemarau panjang.
“Seperti yang kita rasakan bersama, yaitu anomali suhu udara yang mengalami kenaikan suhu di atas rata-rata normal, sehingga menyebabkan kekeringan di beberapa daerah, khususnya di Kabupaten Kuningan, baik kekeringan tingkat ringan, sedang, berat bahkan menyebabkan terjadinya puso di wilayah bagian timur dan utara Kuningan, meliputi wilayah Kecamatan Cidahu, Ciwaru, Karangkancana, Kalimanggis, Cipicung, dan Kecamatan Japara,” jelas Wakil Bupati Kuningan Ridho Suganda saat memberikan arahan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Kabupaten Kuningan, di Wisata Balong Dalem, Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, Kamis (12/10).
Dijelaskan Ridho, kondisi tersebut akan berpengaruh pada perkembangan inflasi karena dapat mengganggu rantai produksi pangan yang mengakibatkan terjadinya gejolak harga pangan. Karena saat ini gejolak harga pada beberapa komoditas hasil pertanian di Kabupaten Kuningan telah terjadi, khususnya pada komoditas beras.
“Komoditas beras di Kuningan yang biasanya stabil kini ikut mengalami kenaikan harga, walaupun berdasarkan neraca pangan, beras itu surplus. Memang komoditas beras ini sudah beberapa bulan menjadi komoditas yang memberikan andil pada inflasi, baik secara nasional maupun regional,” ungkap Ridho.
Permasalahan pemenuhan kebutuhan pangan ini, lanjut Ridho, menjadi salah satu fokus utama dalam pengendalian inflasi, sekaligus sebagai upaya prioritas dalam percepatan pemulihan ekonomi.
Untuk itu, khusus dalam masalah ketersediaan bahan pangan perlu dilakukan kerjasama antar daerah, sebagaimana yang telah digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon melalui kerjasama pengendalian inflasi antar daerah dan telah disepakati serta ditandatangani oleh seluruh kepala daerah se-Ciayumajakuning.
“Namun demikian, dalam upaya pemenuhan kebutuhan bahan pangan, permasalahan di sektor hulu lah merupakan pangkal permasalahan yang harus kita perbaiki dan tingkatkan kualitasnya. Terutama dalam kondisi kekeringan seperti sekarang ini,” ujar Ridho.
Selain itu, Ridho juga mengingatkan, permasalahan kekeringan tidak hanya terjadi pada lahan pertanian, melainkan terjadi juga pada sumber air baku.
Untuk itu dia meminta, Perusahaan Air Minum Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan untuk segera melakukan langkah yang cepat dan tepat dalam pemenuhan pelayanan air minum kepada masyarakat, karena air merupakan kebutuhan dasar hidup manusia.
“Ada hal yang menarik sekaligus menantang kita semua adalah, presiden mempersilahkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk berkreasi menurunkan harga beras. Ada reward bagi Pemda yang berhasil menurunkan harga beras akan diberikan penghargaan berupa dana insentif daerah. Untuk itu, mari kita bekerjasama, karena kunci keberhasilan dari suatu program adalah kesungguhan dan ketekunan dalam merencanakan dan melaksanakan serta pengawasan program itu sendiri, sehingga jika sumber daya kita terbatas, perbanyak kolaborasi,” jelas Ridho. (Ali)
Discussion about this post