KOTA CIREBON, (FC).- Kota Cirebon merupakan kota yang bisa dibilang kota yang memiliki sejarah panjang. Banyak literatur, tulisan, naskah, dokumen kuno sebagai buktinya.
Oleh karena itu, Pemkot Cirebon terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan dan peran masyarakat dalam pelestarian naskah kuno.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati, saat menghadiri sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran naskah kuno, Kamis (12/10).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Jalan Brigjen Darsono, Bypass, Kota Cirebon itu dihadiri Kepala Pusat Reservasi dan Ahli Media Perpustakaan RI, budayawan, seniman, dan juga sastrawan.
Menurut Eti, kehadiran dan keterlibatan sekian banyak pihak ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki perspektif yang sama, untuk mewujudkan penyimpanan dan pelestarian naskah kuno.
Pihaknya sepenuhnya akan berkomitmen untuk mendorong pengembangan dan peran masyarakat dalam pelestarian naskah kuno.
“Penyimpanan dan pelestarian naskah kuno ini dalam rangka penguatan budaya lokal pada generasi muda. Sebab, kami meyakini bahwa budaya lokal yang tersimpan dalam naskah kuno sejatinya merekam kearifan lokal, khazanah pengetahuan dan kebudayaan, serta kekayaan batin masyarakatnya,” ujar Eti.
Di tengah era gempuran modernisasi hari ini, kata Eti, kami merasa memiliki kepentingan dan kewajiban untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal, berupa naskah kuno, yang hidup di Cirebon.
“Kami tidak ingin warisan leluhur ini menjadi punah. Karena, kepunahan kebudayaan sama saja dengan keruntuhan peradaban,” kata Eti.
Salah satu upaya mengoptimalkan peran pemerintahan di era digital, menurut Eti, ialah penyelenggaraan kearsipan. Di sisi lain, arsip naskah kuno merupakan bukti autentik perkembangan kebudayaan dan peradaban sebuah masyarakat.
Oleh sebab itu, tambah Eti, kita juga perlu melihat ulang dan memenuhi kecakapan untuk melakukan penyimpanan, perawatan, dan pelestarian naskah kuno yang seharusnya dilakukan.
“Semoga, dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat menghasilkan strategi baru dalam menambah wawasan kita tentang pengelolaan naskah kuno yang baik dan terstandar,” pungkasnya. (Agus)