KAB. CIREBON, (FC), – Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berkolaborasi dengan Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jatiseeng Kidul Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon membuat Inovasi Garden Tower atau istilahnya Menara Pangan Sehat.
Inobasi tersebut memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah menjadi media tanam jenis tanaman yang bisa menjadi tambahan makanan maupun pendapatan sampingan, Kamis (25/7).
inovasi ini sangat efektif bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pekarangan yang luas.
Ketua kelompok KKN di Desa Jatiseeng Riska Lutfiani menjelaskan, inovasi garden tower yang dilakukannya ini merupakan kegiatan bersama mahasiswa IPB dan UPS Tegal yang sama-sama sedang melaksanakan KKN di Desa Jatiseeng Kidul Kecamatan Ciledug.
Ide tersebut muncul ketika melihat kondisi sampah yang belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Maka sebelum buat garden tower, mahasiswa melakukan sosilisai terlebih dahulu terkait pemanfaatan sampah yang bisa dilakukan dengan 3R, reduce, reuse dan recycle.
Beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan terutama sampah plastik sebagai bidang tanam dari menara pangan sehat.
“Kita melakukan pembuatan menara pangan sehat atau garden tower dan pembuatan pupuk cair organik dari limbah tahu gejrot, dan dilanjut sosialisasi aplikasi IPB Digitani, ” terangnya.
Dijelaskan Riska, kegiatan ini bertujuan untuk dapat membantu masyarakat yang ingin bercocok tanam tetapi memiliki lahan yang sempit, maka bisa menggunakan media menara tower untuk bercocok tanam.
Selain itu akan bisa menghemat pengeluaran biaya pangan karena setiap keluarga bisa memproduksi hasil pangan sendiri.
Disisi lain juga akan bisa menambah nilai ekonomi dari limbah sampah kalau bisa dikelola dengan baik
Untuk kegiatan ini yang diundang adalah perwakilan masyarakat terutama dari pokja 3 PPK Desa Jatiseeng Kidul.
Harapannya mereka bisa menjadi agen of change atau agen perubahan dan bisa menyebarkan ilmunya ke masyarakat yang lebih luas.
“Harapannya seluruh warga bisa menerapkan metode tersebut sehingga setiap keluarga bisa mendapatkan makanan yang lebih murah, ” jelasnya.
Senada juga disampaikan koordinator desa dari UPS Tegal, Muhammad Abdi Wiyanto yang mengungkapkan kalau kegiatan ini dilakukan selain untuk menyelesaikan permasalahan sampah khususnya di Desa Jatiseeng Kidul, juga masyarakat bisa menjadi pengetahuan baru bagaimana bisa bercocok tanam namun tidak memiliki lahan tanaman atau pekarangan.
Selain itu juga sampah organik dimana wilayah Ciledug dan sekitarnya banyak perusahaan tahu yang sebenarnya sampah sisa produksi tahu gejrot atau sejenisnya itu bisa diolah menjadi pupuk organik yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanam pribadi maupun bisa menjadi nilai ekonomi tambahan dengan menjualnya.
Sementara Kuwu Desa Jatiseeng Kidul Dadang Darmawan menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desanya.
Menurutnya ada sekitar 20 mahasiswa yang saat ini sedang melaksanakan KKN di desanya.
Mereka merupakan mahasiswa dari IPB dan mahasiswa dari UPS Tegal, terkait inovasi yang dilakukan para mahasiswa dengan membuat inovasi menara pangan sehat dan pembuatan pupuk organik tersebut diharapkan masyarakat bisa menerapkannya di kemudian hari dan bisa mneyebarluaskan ke masyarakat lainnya.
“Kita menghadirkan pokja 3 PKK, perangkat desa dan lembaga desa, diharapkan yang sekarang mendapatkan ilmu dari mahasiswa bisa menyebarluaskannya ke masyarakat lain, ” harapnya. (Nawawi)
Discussion about this post