MAJALENGKA, (FC).- Sejumlah petani dan penyuluh pertanian di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka pada Rabu (5/6), bersama-sama melakukan penyemprotan hama penggerek batang yang beberapa hari lalu menyerang tanaman padi mereka.
Sebagaimana diketahui pada beberapa minggu lalu hama penggerek batang ini hanya menyerang beberapa petak sawah saja, namun dalam waktu singkat ratusan hektar sawah di wilayah kecamatan Kertajati, rusak diserang hama tersebut.
Menurut Wiranata, seoeang petani asal desa Kertawinangun mengatakan, tanaman padi yang baru saja ditanam dan di pupuk satu kali, tiba tiba mengering dan mati.
“Helaian daun padi tiba tiba menguning dan kering, padahal baru saja di pupuk,” kata Wiranata, Rabu (5/6).
Menurutnya selain sawah dia, banyak juga sawah warga di sekelilingnya yang terkena hama tersebut.
“Bahkan beberapa sawah warga ada yang kembali di bajak, karena bibit padi yang mereka tanam mati semua,” tuturnya.
Oleh karena itu Wira panggilan akrabnya, bersama puluhan petani lain dan penyuluh pertanian beramai ramai melakukan penyemprotan bersama untuk menanggulangi hama yang menyerang sawah mereka.
Sementara itu, Kepala Kordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kertajati, H.Ali Imron membenarkan kalau ratusan hektar areal sawah di wilayah binaannya diserang hama penggerek batang dan wereng. Menurutnya, sudah 20 hari ini, lebih dari 100 Ha sawah yang ada di desa Pakubeureum, Kertawinangun, Kertajati dan dan sebagian desa Babakan telah diserang hama penggerek batang
”Oleh karena itu, Kami bersama para petani bersama sama melakukan penyemprotan pestisida dan insektisida untuk menanggulangi serangan hama tersebut”, ungkapnya.
Lebih jauh Ali menjelaskan, serangan hama penggerek padi ini menyerang saat terang bulan, dimana pada saat itu ngengat atau kupu kupu berterbangan ke sawah dan bertelur di tanaman padi, kemudian menetas menjadi ulat dan memakan batang padi tersebut.
“Sebetulnya pada saat persemaian juga telur telur ini sudah ada, Kalau petani nya telaten telur telur tersebut bisa di buang, hingga tidak menetas dan bisa terselamatkan,” jelas Ali.
Hal senada juga dikatakan Koordinator Petugas Pengendali Organisme penggangu Tanaman (POPT) Kabupaten Majalengka, Kusnadi saat memberikan bantuan obat kepada sejumlah petani mengatakan, serangan penggerek batang bisa lebih ganas dibanding wereng.
“Hama ini sudah sejak awal muncul, ini migrasi musim. Kemarin ulat ini singgang rumput kemudian terang bulan kupu-kupu keluar mencari sinar dan bertelur. Disamping cuaca juga sangat berpengaruh,” ungkap Kusnadi.
Dari satu kelompok telur menurut Kusnadi bisa menjadi 60-200 larva. Kupu-kupu ini bisa hingga tiga kali bertelur, sehingga jika tidak segera dibasmi maka akan dengan cepat larva menggerogoti tanaman padi.
Wajar jika sekarang ini areal sawah banyak yang diserang dan serangannya demikian cepat.
“Begitu ada telur menempel di daun harusnya segera dibuang, namun petani biasanya menyepelekan. Baru setelah serangan mengganas dan tanaman dianggap mati mereka lapor minta penanganan,” ungkap Kusnadi yang telah menyebar obat pembasmi hama ke kelompok tani di beberapa desa.
Disampaikan Kusnadi, saat ini dan sejumlah kecamatan yang tanaman padinya diserang penggerek batang, sebagian wilayah Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Kadipaten, Dawuan dan Kasokandel. Juga yang diwaspadai sekarang adalah Kecamatan lainnya, karena berdasarkan pengamatan kelompok telur sudah sangat banyak.
Ali Imron ataupun Kusnadi sependapat kalau serangan hama penggerek batang yang melanda ratusan hektare areal tanaman padi di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Kasokandel serta Dawuan ini adalah siklus lima tahunan.
“Ini perkembangbiakan hama ulat dan kupu – kupu, setiap lima tahunan. Waspada hama pengerek batang, wereng dan lembing,” katanya. (Munadi)