KUNINGAN, (FC).- Ratusan sopir angkutan umum di Kabupaten Kuningan rela mengantre untuk menukarkan voucher subsidi BBM gratis dari Pemerintah Kabupaten Kuningan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak.
Tampak rona kebahagiaan terlihat dari wajah para pengusaha angkot saat mengantre di SPBU Cijoho, Kamis (8/12). Mereka rela mengantre hingga satu jam lebih demi mendapatkan bensin jenis pertalite sebanyak 30 liter secara gratis.
“Alhamdulillah, ada perhatian dari Pemkab Kuningan untuk para sopir Angkot. Ini sangat membantu kami sehingga bisa punya pendapatan lebih dari narik Angkot, karena dapat BBM gratis,” ungkap Oyon salah satu sopir Angkutan umum yang mengantre.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kuningan, Muhamad Mutofid menyampaikan penyaluran bantuan BBM diberikan bagi pelaku usaha baik angkutan kota, angkutan desa, angkutan online, angkutan wisata, dan ojek pangkalan. Maksud dari pemberian subsidi BBM untuk kendaraan angkutan umum, demi antisipasi adanya fluktuasi harga BBM.
“Tentu bertujuan agar terciptanya kelancaran pelayanan angkutan penumpang umum di Kuningan. Sekaligus meringankan beban operasional para angkutan umum,” kata Mutofid, Kamis (8/12).
Dia merinci, calon penerima bantuan BLT BBM mencapai 1.765 armada di Kuningan. Yakni terdiri dari 794 angkutan umum, 724 angkutan online, 234 ojek pengkolan, 12 perahu, dan 1 angkutan wisata.
“Penyaluran ini akan dilakukan bertahap mulai 29 November sampai 23 Desember tahun ini. Adapun titik pengisian tersebar yakni di SPBU Cirendang, SPBU Cijoho, SPBU Manggari, SPBU Awirarangan, SPBU Ciawigebang, SPBU Manis Lor, SPBU Bandorasa, dan SPBU Kadugede,” jelas Mutofid.
Mantan Kabid Infrastruktur Diskominfo itu menjelaskan, setiap kendaraan tersebut harus menyerahkan kartu subsidi BBM kepada petugas SPBU untuk dilakukan pengisian. Selanjutnya kartu subsidi dan nota pembelian BBM dari SPBU, akan digunakan sebagai bukti penagihan pembayaran belanja BBM oleh SPBU kepada pemerintah daerah.
“Semua bantuan yang digulirkan bersumber dari APBD Kuningan tahun 2022. Kami menyampaikan permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan belum bisa memenuhi harapan semua pihak dan masih banyak kekurangan di lapangan,” ujar Mutofid. (Ali)
Discussion about this post