Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon kembali melakukan silaturahmi dengan Bupati Cirebon di ruang rapat Bupati Cirebon, Rabu (22/1).
Selain silaturahmi dihadapan Bupati Cirebon, pengurus PMI Kabupaten Cirebon ini membeberkan program-program kerjanya di tahun 2020 ini.
“Kami selaku Bupati Cirebon mendukung program-program yang telah dicanangkan oleh pengurus PMI ini,” ujar Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi usai mengadakan pertemuan.
Menurutnya, pemerintah harus hadir dan mensupport penuh terkait dengan program-program PMI Kabupaten Cirebon. Karena, aku dia, program PMI Kabupaten Cirebon ini sangat menyentuh langsung dengan masyarakat.
“Ya harus mendapatkan support, karena program yang dicanangkan maupun yang digulirkan itu sangat menyentuh kemasyarakatan, kesejahteraan masyarakat dan sosial,” ungkap Imron.
Saat disinggung terkait support anggaran, Imron mengaku tahun-tahun lalu masih kecil, tapi tahun 2019 kemarin ada kenaikan dikisaran Rp750juta.
“Tetapi nilai segitu memang belum dan jauh dari kata ideal karena bidang garapan PMI yang sangat besar dan luas,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana mengaku stok labu darah di PMI Kabupaten Cirebon setiap tahun berkisar diangka 3.000 labu. Namun saat ini Unit Transfusi Darah (UTD) di PMI Kabupaten Cirebon mampu menampung 4.000 labu darah.
“Sosialisasi donor darah kita tidak berhenti, langsung turun kelapangan baik di lingkungan Pemda Kabupaten Cirebon, sekolah-sekolah dan lainnya. Kendalanya sih hanya karena masih adanya masyarakat yang belum paham arti dari donor darah itu. Dan Alhamdulillah stok darah sampai saat ini masih aman, tapi sempat mengalami penipisan dan bukan kekurangan stok darah, justru kita sudah mempersiapkan langkah supaya tidak mengalami penipisan stok darah di Kabupaten Cirebon,” ungkap Heviyana.
Ditambahkan Heviyana, pihaknya berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon, karena perhatiannya sehingga PMI Kabupaten Cirebon mampu meraih verifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB). Karena aku Heviyana, meraih verifikasi CPOB ini harus bersaing dengan Kabupaten/Kota, bahkan sampai Provinsi.
“Se-Jawa Barat yang mendapatkan verifikasi CPOB hanya Kabupaten Cirebon, Kota Bandung dan Kabupaten Bekasi. Dan mudah-mudahan dengan dukungan yang tidak henti-hentinya dari Pak Bupati membuat kami tambah semangat, karena ini adalah tugas dan tanggungjawab kami, tapi bagaimana kita mengawali dan harus lebih baik lagi,” tukasnya. (Ghofar)
Discussion about this post