KAB. CIREBON, (FC).- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya melakukan panen garam di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Kamis (28/11).
Dalam kunjungan tersebut, Wahyu juga berdialog dengan kelompok tani garam setempat untuk membahas upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
Wahyu mengapresiasi metode sistem tunnel yang diterapkan petani garam di Losari. Sistem ini memungkinkan produksi garam tetap berjalan meski memasuki musim hujan. “Alhamdulillah, hari ini bisa bersilaturahmi dengan tiga kelompok tani garam di Losari. Dengan sistem tunnel, satu unit bisa menghasilkan hingga dua ton garam. Jika ada 10 unit, bisa mencapai 20 ton,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan bunker garam agar produksi dapat berlanjut sepanjang tahun. “Saat ini bunker belum tersedia. Jika ada, insya Allah produksi bisa terus berlangsung tanpa hambatan cuaca,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, garam yang dihasilkan di wilayah ini sudah memenuhi standar garam industri dengan tingkat kemurnian mencapai 96,5 persen, melampaui syarat minimum 94 persen. “Hal ini menunjukkan potensi besar untuk terus dikembangkan demi memberikan manfaat ekonomi yang lebih baik bagi petani,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon pun berencana memberikan dukungan lebih pada tahun 2025. Beberapa program yang akan dilaksanakan meliputi pembangunan gudang garam serta tambahan 10 unit tunnel untuk meningkatkan kapasitas produksi. “Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh kelompok tani,” ujar Wahyu.
Terkait akses permodalan, Wahyu menjelaskan bahwa pihaknya akan menghubungkan petani dengan program perbankan, seperti di Bank Jabar Banten (bjb) dan bank milik pemerintah daerah. “Kami akan mengoptimalkan akses pendanaan agar petani garam bisa meningkatkan produksi dan kesejahteraan,” katanya. (Ghofar)
Discussion about this post