BANDUNG, (FC).- Industri otomotif menghadapi tantangan besar di tahun 2024. Penjualan mobil nasional turun hingga 12 persen dibanding tahun lalu.
Namun begitu, Daihatsu mampu mempertahankan market share 20,07 persen per Agustus 2024. Bahkan naik sedikit dari 19,45 persen di tahun lalu.
Penjualan mobil secara nasional di tahun 2024 hingga Agustus lalu tercatat sebanyak 585 ribu unit secara retail sales.
Sementara penjualan Daihatsu di tahun 2024 hingga Agustus tercatat sebanyak 117 ribu unit.
“Market share Daihatsu secara nasional tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Rokky Irvayandi.
Rokky mengatakan, penurunan penjualan mobil nasional dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab.
Mulai dari tahun politik, naiknya suku bunga BI, kebijakan kredit yang semakin ketat, dan beberapa faktor lainnya.
Di tahun politik ini, terdapat dua agenda yaitu Pilpres di awal tahun dan Pilkada yang akan digelar nanti.
“Kemudian suku bunga Bank Indonesia sempat naik ke 6,25 persen, meskipun benerapa waktu lalu sempat turun ke 6,0 persen, tapi masih cukup tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, naiknya NPL (Non Performing Loan) pembiayaan kredit juga sangat berdampak pada penurunan penjualan mobil. Dengan kenaikan NPL menjadi tantangan juga bagi mitra finance.
“Ada NPL tinggi, teman-teman leasing jadi lebih hati-hati dalam memberikan approvement kepada kredit. Nah faktor itu yang membuat market tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.
Kepala Wilayah Jawa Barat PT Astra Internasional Daihatsu Sales Operation, Michael Hendro mengatakan, tahun politik juga berdampak pada penjualan mobil di Jawa Barat.
Namun yang sangat terasa dampaknya adalah kondisi kenaikan NPL.
“Kalau bicara Jawa Barat, karena 79 persennya pembelian secara kredit, kita jujur kena impact yang lumayan besar itu di peningkatan NPL,” kata Michael saat Media Gathering Daihatsu GIASS Bandung pada 25 September 2024..
Sehingga, untuk bisa mendapatkan approval dalam pengajuan kredit mobil, leasing jauh lebih selektif dengan menerapkan beberapa parameter tambahan.
“Karena mungkin Daihatsu ini salah satunya segmentasinya adalah kebanyakan first car buyer, atau konsumen yang baru pertama kali membeli mobil, ya kami agak sedikit terhambat,” ujar Michael.
“Untuk target penjualan di Jawa Barat sendiri sampai akhir tahun nanti belum bisa memprediksi empat bulan ke depan kondisi ekonomi seperti apa. Tapi coba kita kerjar untuk Jawa Barat ini 21.000 unit,” lanjutnya. (Andriyana)