MAJALENGKA,(FC), – Camat Ligung Kabupaten Majalengka, Abdul Goni mewanti wanti kepada para pamong desa atau para petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) agar amanah dalam menjalankan tugasnya.
Camat Goni tidak mau mendengar adanya uang pungutan PBB yang terparkir di kantong para memungut PBB atau dalam arti di salah gunakan. Hal ini disampaikan Camat Goni saat dihubungi wartawan via telepon terkait presentasi pembayaran PBB untuk Kecamatan Ligung.
Dikatakan Camat Goni, pada awal Mei kemarin, Kecamatan Ligung menempati posisi juru kunci di bidang pembayaran PBB yakni baru 2 persen dari total tagihan PBB. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan. Dirinya beserta staf kecamatan Ligung yang lain berkeliling ke semua desa untuk mensosialisasikan target pelunasan PBB. Dan bersyukur pada pertengahan juni ini, Kecamatan Ligung merangkak naik di peringkat pembayaran PBB.
“Alhamdulillah, sampai hari ini pembayaran PBB di Kecamatan Ligung sudah mencapai 24,67 persen dalam pembayarannya. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara Pemcam dengan semua Pemdes yang ada di Kecamatan Ligung,” ujar Camat Abdul Goni kepada wartawan, Rabu (18/6).
Dikatakan Goni, warganya di Kecamatan Ligung rata rata berpenghasilan dari bertani. Kemarin kemarin masih disibukan oleh panen raya, sehingga masyarakat belum sempat membayar PBB, sehingga posisi Kecamatan Ligung diurutan paling bawah. Namun saat ini panen telah usai sehingga PBB pun mulai dibayar.
“Saat ini panen telah usai, dan Alhamdulillah sampai hari ini PBB untuk Kecamatan Ligung sudah masuk 24,67 persen, dan untuk kedepan pembayaran masih kami genjot kembali,” ujar Goni.
Lebih jauh Camat Goni menghimbau agar masyarakat taat dan sadar akan pembayaran PBB, karena pajak yang dibayar toh akhirnya kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan di bidang infrastruktur seperti perbaikan jalan, jembatan, irigasi dan pembangunan yang lainnya.
Terpisah Kades Tegalaren Heru Hermawan membenarkan bahwa pembayaran PBB di desanya baru 5,40 persen.
Hal ini karena saat ini memasuki musim paceklik. Tapi pihaknya optimis di akhir tahun PBB di Desa Tegalaren lunas.
“Saat ini daya beli masyarakat menurun, ekonomi lesu, jadi wajar saja kalau berdampak ke PBB. Tapi tim pemungut PBB terus bergerak, dengan harapan hasilnya optimal,” pungkas Kades Heru.
(Munadi)
Discussion about this post