KOTA CIREBON, (FC).- Dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, dilakukan mulai dari pembatasan jam operasional pelaku usaha sampai peenyekatan dan penutupan akses masuk ke Kota Cirebon.
Ekses yang ditimbulkannya beraneka ragam, seperti kemacetan panjang di sejumlah titik jalan di perbatasan.
Pasalnya, Kota Cirebon sebagai kota jasa dan perdagangan tentunya banyak mempekerjakan karyawan, bukan hanya dari dalam kota, bahkan mayoritas berasal dari luar kota.
Walikota Cirebon nashrudin Azis menyadari sepenuhnya, perlunya kerja sama dengan pemerintah daerah tetangga dalam penerapan PPKM.
PPKM Darurat di Jawa Bali, lanjutnya, berkaitan antara satu daerah dengan daerah lain terkait penerapaan dan kebijakannya.
Demikian juga dengan Kota Cirebon juga butuh kerja sama dengan pemda sekitarnya.
“Tentunya karena Cirebon bagian dari Jawa-Bali yang diberlakukan PPKM Darurat, jadi para kepala daerah sudah tahu. Sehingga harus bisa bekerja sama dalam arti saling mendukung. Karena semua demi kepentingan masyarakat. Jadi, perlu kerja sama dengan pemda tetangga,” ungkap Azis, di sela-sela monitoring PPKM Darurat.
Azis tidak menampik, pengetatan PPKM Darurat di Kota Cirebon dengan penutupan akses menuju dalam kota memicu kepadatan bahkan kemacetan disejumlah titik.
Penutupan jalan akses menuju Kota Cirebon memang sempat mengakibatkan kepadatan di titik tertentu. Tapi bisa ditanggulangi dan diurai oleh petugas.
“Iya, akan tetapi target untuk menurunkan tingkat mobilitas dan kegiatan masyarakat didalam kota, kini mulai terlihat. Di sejumlah ruas jalan yang biasanya ramai, kini terlihat lebih lengang. Beberapa ruas jalan yang biasanya ramai, sekarang tingkat keramaiannya berkurang signifikan,” kata Azis.
Azis juga tidak menutup mata adanya kepadatan di wilayah perbatas di Tangkil beberapa hari kebelakng.
Ia menduga, dikarenakan banyak warga dari luar kota yang biasa beraktivitas di Kota Cirebon belum tahu ada penutupan jalan. Tapi setelah itu berkurang lagi kepadatannya.
Dia berharap, PPKM Darurat yang dilaksanakan dengan ketat bisa mengurangi tingkat keterpaparan Covid-19 di Kota Cirebon. “Karena saat ini kasus positif Covid-19 kecenderungannya menurun. Meskipun terkadang fluktuatif,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan mengatakan, jika terjadi kepadatan jumlah kendaraan di titik-titik tertentu imbas dari penutupan akses menuju Kota Cirebon, pihaknya akan langsung mengurai.
Menurutnya, masyarakat sudah tahu ketentuan PPKM Darurat.
“Jadi kalau terjadi kepadatan, patut diduga pekerja yang non-esensial masih masuk kantor. Tim terus bergerak mencari dan memburu pelaku usaha maupun perorangan yang melanggar PPKM Darurat,” tandasnya. (Agus)