KOTA CIREBON, (FC).- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon mengalami kelangkaan stok darah, Senin (19/10). Kelangkaan ini terjadi untuk semua jenis golongan darah.
Stok kantung darah yang tersedia saat ini untuk seluruh golongan darah terdapat 24 kantung darah utuh (Whole Blood (WB), 51 sel darah merah (Packed Red Cell (PRC), dan 23 kantung Trombosit (Trombocyte Concentrates).
Dari ke 23 kantung WB terdapat masing-masing untuk golongan darah A 5, B 5, O 9, dan AB 5. Sedangkan, untuk PRC golongan darah A 6, B 11, O 10, dan AB 24. Terakhir, untuk Trombosit golongan darah A 10, B 5, O 17, AB 1.
Humas sekaligus pelaksana P2D2S PMI Kota Cirebon, Niken Dewi Setianingtyas mengungkapkan, kelangkaan stok darah tidak hanya terjadi di Kota Cirebon, melainkan seluruh PMI di kota dan kabupaten lain pun mengalami hal sama.
Diakui Niken, kelangkaan ini tidak dapat dipungkiri karena pandemi dan kasus covid 19 yang tak kunjung berkurang dan berakhir.
“Situasi dan kondisi pandemi saat ini memang membuat pendonor itu menurun. Masyarakat pendonor aktif yang biasanya rutin per 3 bulan donor itu banyak yang khawatir dan takut untuk keluar rumah,” kata Niken.
Pendonor darah menurun hingga 60 hingga 70% dari hari biasanya, terutama dari mobile unit pada instansi-instansi pemerintah dan pendidikan, sangat dirasakan penurunan drastis hingga 50% pada bulan maret lalu.
Dengan masih meningkatnya kasus covid 19, lanjut Niken, menghambat kegiatan PMI untuk melaksanakan event donor darah yang telah menjadi kegiatan rutin.
Untuk sekarang, PMI sendiri berupaya menerima permintaan dan donor selama 24 jam dengan mengandalkan para relawan yang datang, donor tukar, atau pengganti dengan keluarga pasien.
“Jadi, ketika ada orang yang membutuhkan donor darah kita kasih. Tapi, karena berhubung sedang ada kelangkaan juga kita pun meminta kerjasama dan bantuan keluarga pasien untuk mendonorkan darahnya sebagai stok darah,” ungkap Pelaksana AFTAP A. Faridhatun kepada FC.
Juga, ada mobile unit yang sebagian dari kampung siaga, masih aktif untuk donor darah yang terdiri dari 50 kampung di Kota maupun Kabupaten aktif Kota Cirebon.
Hal ini dilakukan, guna mencegahnya kehabisan stok darah yang memang sekarang sudah semakin menipis, namun permintaannya banyak.
Meski kondisi pandemi cukup mengkhawatirkan, banyak diantara masyarakat yang mendonorkan darahnya ke PMI. Adapun, proses yang perlu dilewati hanya sebatas cek suhu tubuh dan pertanyaan ketat seputar aktivitas yang dilakukannya selama beberapa waktu belakangan.
Adapun harapan dari PMI sendiri adalah stok kantung darah dapat banyak tersedia dalam jangka waktu lama. Sebab, banyak sekali permintaan yang masuk untuk tiap-tiap jenis golongan darah.
“Untuk masyarakat luas jangan khawatir untuk menyempatkan waktu ke PMI Kota Cirebon. Karena, di masa pandemi kita PMI Kota Cirebon sudah terapkan protokol kesehatan, dan diperketat dengan verifikasi data dan lainnya,” ujar Faridatun. (Sarrah/Job/FC)