KAB. CIREBON, (FC).- Sejak lama atau turun temurun, warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, menggelar kegiatan Maulid Nabi SAW di Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya.
Dengan acara puncak atau biasa disebut pelal, yakni melakukan prosesi pengangkatan buyut kayu perbatang Pangeran Mancur Jaya.
Peringatan Maulid Nabi yang dikenal dengan Muludan Tuk itu diselenggarakan setiap tanggal 19 Rabiul Awal atau sepekan setelah peringatan Maulid Nabi di Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan.
Raden Teja Maulana, Juru Kunci Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya mengatakan pelal atau puncak peringatan Maulid Nabi di Desa Kertawinangun ini diselenggarakan prosesi Pengangkatan Buyut Kayu Perbatang, Pangeran Mancur Jaya.
“Acara sakral dalam peringatan Maulid Nabi di Desa Kertawinangun yaitu pengangkatan Buyut Kayu Perbatang. Buyut Kayu Perbatang ini merupakan peninggalan dari Pangeran Cakrabuana yang terdapat di dalam Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya,” ujarnya, Kamis (5/10).
Filosofi dari Buyut Kayu Perbatang ini, kata Raden Teja, yaitu untuk mengingatkan kita semua kepada kematian. Selain itu, air yang terdapat di Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar. Mereka mempercayai airnya dapat menyembuhkan penyakit kulit dan untuk acara-acara seperti tujuh bulanan.
“Khususnya pada bulan Maulid ini, banyak masyarakat yang mempercai air dari Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya juga dapat menyembuhkan penyakit kulit dan banyak juga yang memanfaatkan airnya untuk perairan di sawah,” katanya.
Prosesi Pengangkatan Buyut Kayu Perbatang ini diawali dengan pembacaan Shalawat Nabi dilanjut dengan adzan. Setelah itu, tujuh orang menyelam ke dasar Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya untuk mengangkat Buyut Kayu itu.
Kayu dengan panjang kurang lebih dua meter ini diterima oleh empat orang dan langsung dimandikan dengan air kembang dan kemenyan. Setelah selesai dimandikan, kayu tersebut dikafani dan disemayamkan layaknya jenazah manusia.
“Setelah dimandikan dengan air kembang Buyut Kayu Perbatang ini akan disemayamkan di rumah juru kunci. Biasanya banyak masyarakat yang datang untuk berkunjung seperti berziarah,” jelasnya.
Setelah acara pengangkatan Buyut Kayu Perbatang, tambah Raden Teja, malamnya ada arak-arakan panjang jimat dari kantor Desa Kertawinangun menuju Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya. Arak-arakan itu akan membawa benda-benda pusaka.
“Setelah arak-arakan pusaka, acara selanjutnya dilaksanakan penurunan Buyut Kayu Perbatang ke dalam situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata Raden Teja, berbagai kegiatan juga akan ditampilkan dalam perayaan Muludan Tuk, yakni pentas seni seperti Debus Cirebon, Sintren, atraksi ular, tari topeng dan lainnya. Bahkan acara Mulud Tuk juga dimeriahkan dengan pasar malam dari tanggal 1-5 Oktober 2023. (Agus)
Discussion about this post