INDRAMAYU, (FC).- Kenaikan angka kasus baru Covid-19 di Kabupaten Indramayu terbilang sangat drastis dalam waktu dua hari, Rabu dan Kamis pekan kemarin.
Selain adanya satu klaster dengan jumlah kasus mencapai puluhan orang, juga muncul kluster baru lain dengan jumlah kasus signifikan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, H Deden Bonni Koswara mengatakan, sebanyak 21 kasus dari kluster jenguk pasien pada Rabu (3/3) lalu menjadi penyumbang penambahan 80 kasus dalam sehari.
Sedangkan penambahan pada Kamis (4/3), dari 95 kasus ada 72 kasus dari kluster pondok pesantren yang berlokasi di sekitaran Indramayu kota.
Turut menyumbang angka penambahan kasus baru dalam dua hari tersebut, yaitu klaster Desa Arahan Lor sebanyak 12 orang, dan klaster Desa Drunten Kulon 6 orang.
“Penambahan 95 terkonfirmasi positif itu berasal dari kontak erat pasien terkonfirmasi sebelumnya dan dari ponpes,” jelasnya kepada FC, Minggu (7/7).
Atas hal itu pihaknya telah dan terus melakukan langkah-langkah sesuai ketentuan. Yaitu tracing kontak erat, testing semua kontak erat, isolasi pasien baik mandiri (di rumah/pesantren) maupun di rujuk ke rumah sakit, dan pemberian obat-obatan.
“Kami juga melakukan desinfeksi semua area ponpes, area asrama ponpes, dan masjid ditutup sementara dari luar. Semua yang terkonfirmasi diberikan arahan cara isoman yang benar,” terangnya.
Menurutnya, lonjakan kasus tersebut merupakan terbanyak di Indramayu sejak awal pandemi. Penyumbang terbanyaknya klaster ponpes.
Klaster ponpes ini awalnya dari santri yang terkonfirmasi sebelumnya kemudian disampaikan ke pengasuh dan dilakukan tracing kontak erat dan testing seluruh santri dan pengurus.
Disinggung jika ada pemaksaan kehendak pihak ponpes untuk tetap menerapkan belajar tatap muka, Deden tidak membantah.
Sedangkan dalam kondisi demikian, para santri terkonfirmasi dan yang negatif dipisahkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan.
“Betul, ada tatap muka, santri tidak dipulangkan, tapi kami atur isolasinya yaitu untuk santri yang ada kita pisahkan negatif dan positif terkonfirmasi di ruangan yang berbeda dan diawasi oleh tim satgas kecamatan selama isolasi,” paparnya.
Deden menambahkan, terhadap perkembangan dengan penambahan kasus yang signifikan itu, pihaknya melakukan koordinasi yang lebih intens antara Satgas Covid-19 kabupaten dan kecamatan.
“Kami juga lebih ketat lagi dalam pengawasan dan pemberlakuan prokes,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post