KUNINGAN, (FC). – Polemik berbagai elemen masyarakat Kabupaten Kuningan yang muncul akhir – akhir ini terkait ‘nasib’ hasil Open Bidding (OB) Sekda, sudah sepatutnya mendapat apresiasi.
Menurut Pengamat Kuningan, Sujarwo, kemunculan polemik tadi menunjukan jika masyarakat sangatlah cerdas dan bijak dalam menyikapi sebuah persoalan yang berkembang.
“Ruang diskusi telah dimanfaatkan secara optimal dengan berbagai argumen yang logis, serta tidak memunculkan pemaksaan kehendak dari manapun,” ungkap Mang Ewo sapaan akrab Sujarwo, Senin (20/1)
OB yang dimaksudkan, lanjut Mang Ewo, untuk menentukan Birokrat terbaik di lingkup Pemkab Kuningan guna menentukan sosok yang dinilai layak dan mumpuni untuk memegang amanah sebagai Sekda telah memunculkan tiga sosok birokrat terpilih, yakni Asep Taufik Rohman, Guruh Irawan Zulkarnaen dan Toni Kusmanto.
“Jika merujuk pada perolehan nilai tertinggi, tentu sosok Asep Taufik Rohman yang saat ini menjabat sebagai Pj. Sekda menempati urutan pertama, ” Ujar Mang Ewo
Bagi Mang Ewo, sosok Pj Sekda yang akrab disapa Opik bersama dengan Bupati terpilih Dian Rachmat Yanuar merupakan dua sosok ‘rising start’ di era kepemimpinan Almarhum Aang Hamid Suganda dikala menjadi Bupati.
“Keduanya merupakan sosok Birokrat yg sarat prestasi. Artinya, jika akhirnya Opik mendapat kepercayaan untuk menempati puncak Pimpinan ASN di lingkup Pemkab Kuningan, maka Dian Rachmat Yanuar sebagai Bupati yang akan memimpin Kuningan hingga 2030 dipastikan sudah sangat faham terhadap sosok rekannya itu,” ungkap Mang Ewo
Mang Ewo mengaku percaya kepada sosok Dian Rachmat Yanuar sebagai Bupati yang bertekad untuk membawa Kabupaten Kuningan kearah yang lebih baik serta mensejahterakan masyarakatnya.
“Maka akan sangat bijak dalam menunjuk ‘pembantunya’ termasuk siapa sosok birokrat yang layak dipercaya sebagai orang ke-3 di lingkup eksekutif demi kemajuan Kabupaten Kuningan,” jelas Mang Ewo. (Ali)
Discussion about this post