KUNINGAN, (FC).- Selasa pagi (21/6) langit kelabu menyelimuti Kabupaten Kuningan, hari itu jenazah Aang Hamid Suganda Bupati Kuningan Periode 2003 – 2013 dihantarkan dari rumah duka Bumina Aki Winduhaji menuju tempat peristirahatan terakhir di samping pusara makam Utje Ch Suganda Bupati Kuningan Periode 2013 – 2016.
Isak tangis dan iringan doa menggema sepanjang jalan, bahkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Syekh Muhibat Winduhaji Kuningan dipenuhi dengan para pejabat Pemkab Kuningan, keluarga, kerabat, dan masyarakat yang ingin mendoakan menghantarkan Almarhum Aang Hamid Suganda untuk terkahir kalinya.
Usai prosesi pemakaman, Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan telah pulang ke Rahmatullah sesepuh, tokoh Pembangunan Kuningan, Bupati Kuningan terdahulu dua periode Aang Hamid Suganda.
“Saya atas nama keluarga dan Bupati Kuningan turut berduka yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum ditempatkannya ditempat yang mulia dan keluarga diberikan ketabahan,” kata Acep dengan nada sendu.
Disampaikan Acep, bahwa kepergian almarhum dirasakan sangat menyentuh hati nurani, sebagai hamba allah yang beriman dan bertaqwa, kita hanya mampu meyakini apa yang tersirat dalam kitab suci Alquran, bahwa bila kepastian tentang ajal itu telah tiba, tidak ada satu kekuatan menghalanginya.
Acep juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan almarhum semoga tenang dan damai menghadap sang pencipta, kemudian untuk semua pihak yang ditinggalkan khususnya keluarga senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan dan ketawakalan.
“Dengan disertai rasa tawadhu serta doa, semoga di alam baqa nanti yang Maha Kuasa berkenan memberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT untuk almarhum Aang Hamid Suganda,” ungkap Acep.
Diketahui sebelumnya, Bupati Kuningan 2 periode Aang Hamid Suganda meninggal dunia pada usia 79 tahun. Almarhum merupakan putra terbaik Kuningan meninggal dunia pasca menjalani operasi jantung pada Minggu (19/6) di RS. Harapan Kita Jakarta.
Kabarnya operasi yang berjalan sekitar 13 jam tersebut, berjalan dengan lancar dan Aang Hamid Suganda dipindahkan ke ruang observasi dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Kemudian sekitar pukul 22.00 Wib Senin (20/6), dikabarkan kondisi Aang Hamid Suganda tidak stabil meski dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazah H. Aang Hamid Suganda tiba ke rumah duka di Bumina Aki Winduhaji sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Aang Hamid Suganda meninggalkan 5 orang anak yaitu Rini Utami Anggraeni Suganda, H. Erik Irawan Suganda, Lea meirina Trisnawati Suganda, Sonya Puspasari Suganda, Ridho Suganda. Kemudian 4 orang menantu yaitu H. Aam Gunawan, Rani Rismawati, Rizki Riznawandi, dan Yuana Woelansarie selain itu 9 orang cucu
Aang Hamid Suganda lahir di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 15 Desember 1942. Merupakan Bupati Kuningan dua periode (2003-2008 dan 2008-2013). Beliau adalah orang tua dari Ridho Suganda Wakil Bupati Kuningan saat ini. (Ali/FC)
Profil Almarhum Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda
Pendidikan di Sekolah Rakyat 1956, Sekolah Teknik Negeri 1960, Sekolah Guru Pengajaran Teknik Bandung 1964, IKIP Jurusan Teknik sipil tahun 1967, STIA Bagasasi Bandung tahun 2006, istrinya adalah Ujte Choeriyah Suganda (Almh) dan Dr Jatti Indriyati.
Direktur Utama PT Waskita Jaya Purnama 1970-1997, Ketua DPC Gapensi Kota Madya Bogor selama dua periode 1978-1984.
Ketua Empat DPD Gapensi Jawa Barat 1984-1989, Bendahara Umum DPP Gapensi selama empat periode 1989-2003, Ketua Yayasan Rereongan Sarpi Kota Bogor 1995-1998, Ketua Tiga Koni Kota madya Bogor 1995-1999, Komisaris Utama Bank Pengkreditan Rakyat PT Laksawacana Agri Purnama 1995-2003,” ujarnya.
Direktur Utama PT Propindo Mulya Utama 1995-2003, Direktur Utama PT Propindo Mulya Agung 1999-2003, Direktur Utama PT Propindo Sejati 1995-2003, Direktur Utama PT Catur Mas Karsa Udara 1995-2003, Komisaris Utama PT Waskita Purnama 1997-2003, Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia 1999-2003, Manajer Tim Persija 1999-2003, Bupati Kuningan selama dua Periode 2003-2013, Sekretaris Jendral Akasih 2011-2015, Ketua Kunci Bersama 2011-Sekarang. (Ali)