KAB. CIREBON, (FC).- Kalangan pengembang perumahan subsidi masih dihadapkan dengan persoalan terbatasnya kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di tahun 2024 lalu.
Terbatasnya kuota rumah subsidi itu membuat tak sedikit pengembang di wilayah Cirebon khususnya yang tak bisa melakukan realisasi akad kredit hingga akhir tahun.
Hal ini seperti yang dialami oleh pengembang rumah subsidi Taman Anggrek Group.
Direktur Utama Taman Anggrek Group, Cokro mengungkapkan bahwa tahun 2024 lalu tak bisa mencapai target penjualan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah karena banyak pengajuan KPR yang tertunda akibat kuota FLPP habis.
Bank-bank penyalur KPR sudah kehabisan kuota FLPP sekitar pertengahan tahun lalu.
Meski ada penambahan kuota, namun itu tak mencukupi.
Di bulan Desember kuota FLPP sudah habis terserap.
“Target penjualan tahun lalu tidak tercapai. Yang tercapai cuma Kuningan saja. Kalau suci itu Cuma 100 unit karena masalah kuota. Kalau kuotanya ada sebenarnya bisa 150 sampai 200,” ungkapnya
Taman Anggrek Group sendiri memiliki sejumlah Lokasi perumahan subsidi yang tersebar di wilayah Ciayumajakuning, yakni Grand Taman Anggrek Suci (Kabupaten Cirebon), Taman Anggrek Terisi dan Pring Gading Sukemelang (Indramayu).
Kemudian Taman Anggrek Kuningan, dan Perumahan Graha Wanajaya Indah (Majalengka).
“Untuk Suci ada 40 unit yang tertunda, dan di Terisi yang terunda itu ada 13 dan 14. Sedangkan di Kuningan yang tertunda ada 40,” ujar Cokro kepada FC, Rabu (4/2).
Dikatakannya, Taman Anggrek Group akan menargetkan total penjualan rumah sebanyak 500 unit di tahun 2025 ini.
Ia berharap target penjualan tahun ini dapat tercapai. Apalagi informasinya, bank-bank penyalur KPR tahun ini menaikan target penyerapan KPR hingga berlipat-lipat dari tahun lalu.
Bank BTN Cabang Cirebon misalnya, yang tahun ini menyiapkan kuota FLPP hingga 6.000 unit.
“Kalau BTN bisa akad kredit sampai 6.000, terus bank-bank lain bisa di 3.000 an, saya kira cukup untuk Cirebon,” tandasnya.
Taman Anggrek Group menargetkan penjualan 500 unit tahun ini dari seluruh Lokasi.
“Kalau yang di Kuningan itu rumah subsidi sudah closed (sold out). Tinggal rumah komersil saja ada 40 unit yang akan kita habiskan di tahun ini,” tambah Cokro.
Dari total target penjualan tersebut, target terbanyak adalah Perumahan Grand Taman Anggrek Suci di Banjarwangunan Kabupaten Cirebon.
Proyek perumahan terbesar Taman Anggrek Group ini membangun 800 unit rumah subsidi type 30/66 dengan total luas lahan mencapai 8 hektar.
“Untuk Suci saja tahun ini kita targetkan minimal 350 unit. Kita mau menghabiskan tahun ini. Kalau Wanajaya sisa 50 lagi, kita akan habiskan tahun ini,” ujar Cokro
Saat ini, unit-unit KPR yang tertunda tahun 2024 lalu sebagian terealisasikan akad kreditnya sejak Januari 2025.
“Untuk Suci itu dari 40 yang tertunda sudah terealisasi akad kredit sebanyak 18 unit,” ungkap Cokro.
Kondisi keterbatasan kuota FLPP ini masih menjadi problematika bagi pengembang dari tahun ke tahun selalu terjadi.
Sementara, penyediaan kuota FLPP tahun ini jumlahnya tak beda jauh dengan tahun lalu. Cokro mengatakan, tahun ini, pemerintah hanya menyediakan 220 kuota FLPP.
“Waktu ada program 1 juta rumah kuota FLPP ada 200 ribuan dalam setahun. Tapi tahun ini kuotanya hanya 220 ribuan untuk program 3 Juta Rumah ini. Harusnya 220 ribu dikali tiga, 600 ribuan,” uungkapnya. (Andriyana)
Discussion about this post