KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat, sekitar 878,5 hektare lahan pertanian padi/sawah di Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan melalui Kabid Tanaman Pangan, Hj Samsina menyebutkan, ratusan hektare lahan pertanian tersebut menyebar di 29 kecamatan wilayah timur hingga barat.
“Luas lahan sawah yang saat ini ditanam itu 22.137 hektare dan 878,5 hektare lahannya sudah mengalami kekeringan. Ini terus meluas karena bulan lalu cuma sekitar 500 hektare saja,” kata Kabid Tanaman Pangan, Hj Samsina, Selasa (3/10).
Berdasarkan hasil penelusuran, kata Nina sapaan akrabnya, pihaknya menemukan 1.629 hektare lahan yang rentan mengalami kekeringan dalam waktu dekat. Saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.
“Kami juga saat ini mencari sumber-sumber air yang bisa digunakan dan kalau sudah ada, bakal ditingkatkan kapasistasnya,” kata Nina.
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebonmengusulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyiapkan skenario modifikasi cuaca atau hujan di Kabupaten Cirebon. Disebutkan Nina, lebih dari tiga bulan, daerah perbatasan Jabar-Jateng ini tidak diguyur hujan.
“Kami akan membuat surat kepada BRIN untuk pengusulan pengadaan hujan buatan,” kata Nina.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebutkan, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Barat yang paling parah mengalami kekeringan.
Sub Kordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini wilayah kerjanya tidak pernah diguyur hujan. Akibatnya, kata Juwanda, Kabupaten Cirebon menjadi daerah paling kering dibandingkan daerah di kawasan Pantura Jawa Barat.
“Kabupaten Cirebon sangat kering, ditambah belum juga turun hujan. Kalau seperti ini, kami prediksi jumlah desa yang terkena dampak bencana bakal terus meluas,” kata Juwanda. (Ghofar)
Discussion about this post