MAJALENGKA, (FC).- Siti Rohayati, mahasiswi semester 8 yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tanjakan Kawungluwuk, Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka dinilai berprestasi di kampusnya. Siti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Majalengka (Unma) prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Adapun, mahasiswa semester akhir itu menjadi satu-satunya korban jiwa yang meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya yang mengalami luka-luka berjumlah 6 orang.
“Memang, jika dilihat dari prestasi akademik, saya selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sudah melihat dari capaian nilai almarhumah, sangat bagus. Artinya nilai tidak ada yang kurang bahkan rata-rata di A dan B,” ujar Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP Unma, Udi Sahudi, Rabu (26/7).
Sementara dari hasil perbincangan dengan orang tua Siti, Udi mengungkapkan, almarhumah diharapkan menjadi seorang guru kelak. Profesi itu sendiri merupakan cita-cita orang tuanya yang sempat ingin jadi guru, tapi tak tercapai.
“Ketika berkuliah di prodi PGSD juga merupakan cita-cita dari ayahnya hasil mendengar ceritanya bahwa dulu ayahnya itu lulusan dari SGO yang bercita-cita ingin menjadi guru. Akan tetapi tidak tercapai oleh orang tuanya, sehingga mengharapkan cita-citanya itu diteruskan oleh anaknya, namun takdir berkata lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Udi juga mengungkapkan, bahwa almarhumah tinggal sebentar lagi menyelesaikan studinya sebagai mahasiswi FKIP. Sebab, yang bersangkutan sedang melakukan proses bimbingan skripsi, di mana sebelum peristiwa naas itu pun, Siti baru saja pulang dari kampus.
“Dan sampai hari ini, almarhumah tinggal sedikit lagi menyelesaikan studinya atau bisa dikatakan tinggal skripsi. Sebab, posisinya sekarang sedang melakukan proses pembimbingan dan kejadian kemarin pun almarhumah pun selepas dari kampus untuk melakukan bimbingan dengan pembimbingnya, yang mana, tinggal proses sidang,” ujar dia
Jika tak ada hambatan, kata Udi, Siti akan melaksanakan sidangnya pada bulan Agustus 2023 mendatang. Setelah melewati proses itu, yang bersangkutan akan diwisuda pada bulan Oktober 2023.
“Jadi, berdasarkan informasi dari orang tua almarhumah, dari hari Sabtu lalu bersama dua orang temannya atas nama Fitri (salah satu korban luka-luka laka kemarin) dan tengah dirawat di rumah sakit dan teman satu laginya bernama Nisa hendak melakukan observasi di sekolah yang dijadikan objek penelitian mahasiswa tersebut. Nah, hari Senin kemarin mereka ke kampus dan setelah bimbingan mau ke rumah almarhumah lagi.”
“Kemarin itu, kalau temannya atas nama Nisa sudah lebih dulu ke sekolah atau pulang ke rumah almarhumah, kalau almarhumah dan Fitri menyusul, namun belum sampai lokasi, almarhumah dan Fitri kecelakaan hingga akhirnya Siti meninggal dunia di tempat,” katanya.
Seperti diketahui, kecelakaan maut terjadi di tanjakan Kawungluwuk di Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Senin (24/7) sore. Peristiwa itu melibatkan enam buah kendaraan, terdiri dari 4 roda dua dan 2 roda empat. Akibat kecelakaan itu tercatat ada 6 orang yang mengalami luka-luka dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Majalengka, Ipda Aseng mengatakan, korban yang meninggal dunia itu diduga akibat tertimpa badan truk. Yang bersangkutan merupakan salah satu korban yang menggunakan sepeda motor.
“Korban yang meninggal dunia akibat tertimpa badan truk pengangkut gas elpiji 3 kilogram,” ujar Aseng saat dikonfirmasi wartawan. (Munadi)
Discussion about this post