KOTA CIREBON, (FC) ,- Inovasi yang dilakukan oleh Kecamatan Harjamukti patut diacungi jempol, dengan memfungsikan bangunan SD sebagai tempat isolasi mandiri (Isoman). Mengingat angka kasus positif Covid-19 di kecamatan itu melonjak. Dan bangunan SD belum dipakai pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal tersebut diapresiasi Walikota Cirebon Nashrudin Azis, Kamis (1/7) saat melakukan peninjauan di Kecamatan Harjamukti.
Dikatakannya, angka positif Covid-19 di Kecamatan Harjamukti mencapai 200 orang. Walaupun angka tersebut merupakan akumulasi.
“Kami bersyukur, pihak kecamatan mampu menemukan cara untuk melakukan isolasi warganya. Yaitu dengan menggunakan bangunan sekolah yang memang belum digunakan untuk PTM,” jelas walikota dua periode ini.
Atas hal itu pihaknya akan memberikan bantuan logistik, guna kelancaran isoman.
Baca Juga: Kecamatan Harjamukti Siap Kelola Anggaran Penanggulangan Covid -19
Dirinya juga mendapat laporan, masyarakat sekitar bergotong royong sehingga lokasi isoman ini bisa dioperasikan. Diungkapkannya, isoman dengan cara ini lebih efektif dalam hal pengawasan.
Karena warga yang positif tapi OTG dipusatkan di satu titik, ini akan memudahkan nakes guna melakukan pengawasan. Terlebih nakes saat ini banyak berkurang karena banyak yang terpapar Covid-19.
“Jadi untuk penanganan Covid-19 ini harus dipisahkan, mana yang orang tanpa gejala (OTG) mana yang bergejala maupun komorbid. Sehingga bagi yang bergejala bisa dilakukan penanganan lebih intensif,” imbuhnya.
Camat Harjamukti Yuki Maulana Hidayat menjelaskan, berdasarkan dashboard Covid-19 Kota Cirebon, angka penderita di wilayahnya ada 247 orang.
Tapi sudah ada laporan dari Puskesmas Kalijaga, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di kelurahan tersebut mencapai 200 lebih.
“Sekitar 150 melakukan isolasi mandiri di rumah dan 50 lainnya dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala,” sebutnya.
Yuki juga berharap lokasi isolasi mandiri ini bisa digunakan mulai Jumat besok. Pihaknya juga bersyukur karena paguyuban RW Kecamatan Harjamukti sangat kompak.
“Untuk penggunaan SD sebagai tempat isoman, hanya warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk dilakukan isoman,” tandasnya. (Agus)