KAB. CIREBON, (FC).- Kasus lumpy skin disease (LSD) di Kabupaten Cirebon yang menyerang hewan ternak sapi masih tinggi. Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Lis Nuraeni menyebutkan, Hingga Kamis (13/7), jumlah sapi yang masih terpapar penyakit tersebut sebanyak 157 ekor.
Lis menyebutkan, sepanjang 2023, jumlah kasus LSD menembus angka 469. Dari jumlah tersebut, 301 ekor berhasil sembuh, 2 ekor mati, dan 8 ekor lainnya terpaksa dipotong paksa.
“Kasus LSD ini terjadi sejak akhir 2022. Masyarakat jangan panik karena sapi yang terkena LSD, dagingnya layak untuk dikonsumsi,” kata Lis, Senin (17/7).
Saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon masih menunggu vaksin LSD. Proteksi tersebut bakal dikirim oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurut Lis, kebutuhan vaksin LSD untuk Kabupaten Cirebon sebanyak 5.000 ekor.
Sementara, jumlah hewan yang sudah mendapatkan proteksi vaksin itu baru 340 ekor. Upaya lainnya, lanjut Lis, pemerintah juga melakukan pengobatan hingga penyemprotan kandang sapi menggunakan cairan disinfektan.
“Sama dengan PMK, pencegahan penyakit juga harus di awali dari kandangnya dahulu,” kata Lis.
LSD merupakan penyakit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae.
Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.
Penularan LSD langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu.
Penularannya pun terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan ini terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti peralatan kandang dan jarum suntik.
LSD pertama dilaporkan pertama kali di Zambia, Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa dan Asia. Pada 2019, LSD dilaporkan di China dan India lalu setahun setelahnya dilaporkan di Nepal, Myanmar dan Vietnam.
Pada tahun 2021, LSD telah dilaporkan di Thailand, Kamboja dan Malaysia. Sampai saat ini, penyakit ini mulai ditemukan di Indonesia. (Ghofar)
Discussion about this post