KAB. CIREBON, (FC).- Kabupaten Cirebon masih kekurangan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar.
Menurutnya, ideal sekolah menengah atas di Kabupaten Cirebon adalah satu kecamatan satu sekolah. Sedangkan saat ini di Kabupaten Cirebon baru ada 17 sekolah SMA Negeri.
“Target kita kan satu kecamatan satu sekolah, berarti ya kurangnya 23 unit SMA lagi. Kita kalah sama Kuningan. Dan SMK baru ada 7. Kalau dua kecamatan satu sekolah saja (SMK,-red) berarti kita kurang 13 lagi. Itu semua harus didukung dengan ketersediaan tanahnya,” kata Asdullah Anwar, Kemarin.
Asdullah menjelaskan, pada tahun 2016 saat kewenangan SMA masih berada dibawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, pihaknya mendapatkan jatah pembangunan 7 unit sekolah baru. Dari tujuh jatah tersebut, salah satunya adalah ditawarkan kepada Tengahtani.
“Dulu saya ditawarin 7 sekolah, 5 SMA dan 2 SMK. Tapi karena enggak ada yang respon, akhirnya pada 2016 itu hanya bisa dilaksanakan pembangunan 3 unit sekolah baru, satu SMK dan dua SMA,” kata Asdullah.
Tiga unit sekolah baru yang berhasil dibangun pada tahun 2016 itu, kata Asdullah, satu unit SMK dan satu unit SMAN di Kecamatan Kapetakan serta satu unit SMAN di Kecamatan Kaliwedi.
Lebih lanjut Asdullah menambahkan, setelah kewenangan berpindah ke Provinsi pada tahun 2017, baru-baru ini di Kecamatan Tengahtani telah menyiapkan lahan untuk pembangunan unit sekolah baru. Lahan tersebut milik Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dengan luas yang memadai untuk pembangunan SMAN.
“Pembangunan unit sekolah baru direspon oleh DPRD Provinsi, lalu lokasinya dikunjungi, hadir juga kepala cabang dinas wilayah X. Alhamdulillah di ACC,” ungkap Asdullah.
Menurut Asdullah, sesuai saran dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebelum bangunan SMA berdiri, maka harus segera dibentuk struktur organisasi SMAN Tengahtani dan menyiapkan para siswanya. Nantinya, untuk sementara siswa SMAN I Tengahtani melakukan KBM di SMPN I Tengahtani terlebih dahulu.
“Pembangunannya Insya Allah tahun 2021, dan sesuai saran kepala cabang dinas, sebelum dibangun itu harus sudah dibentuk dulu kepala sekolahnya dan siswanya juga sudah harus ada,” pungkasnya. (Ghofar).