KOTA CIREBON, (FC).- Nama Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi sepertinya menjadi nama yang paling santer dibicarakan pada Pilkada Kota Cirebon mendatang. Sejumlah partai pun baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan mengakui, nama Agus Mulyadi menjadi incarannya.
Walaupun NasDem dan Gerindra sudah memiliki niatan memasangkan Eti Herawati dan Suhendrik, namun keputusan dari Agus Mulyadi apakah akan terus berkarir dalam birokrasi, ataukah akan ikut Pilkada masih ditungu-tunggu oleh partai politik (Parpol) lainnya.
Disejumlah platform media sosial, pria yang akrab disapa Gusmul ini dipasang-pasangkan dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Fitria Pamungkaswati, dengan mengusung tagline “MULIA”.
Hal ini tidak mengurungkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cirebon, yang mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Agus Mulyadi. PKS meminta kesiapan sikap Gusmul dalam menghadapi Pilwalkot Cirebon.
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan PKS Kota Cirebon Ahmad Azrul Zuniarto. Dikatakannya, beberapa hari lalu dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan Gusmul, terkait kesiapan untuk diusung sebagai Calon Walikota.
Azrul memiliki keyakinan, Gusmul sudah mulai memberikan lampu hijau untuk terjun di pencalonan Pilwalkot Cirebon 2024 ini. Gayung pun bersambut, pihaknya langsung merespon positif dan akan diikuti sejumlah Parpol koalisi. Hal ini untuk menyiapkan Gusmul kendaraan politik sebagai syarat pencalonan.
“Alhamdulillah, Gusmul sudah memberi lampu hijau. Kami sebagai partai politik siap menyediakan kendaraan politiknya,” terangnya.
Menurutnya, beberapa Parpol yang saat ini telah membangun komunikasi intensif dengan PKS, adalah PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Jika koalisi ini permanen hingga tahapan pendaftaran pasangan calon, maka sudah ada 11 kursi yang menjadi modal daftar ke KPU dan itu sudah cukup memenuhi persyaratan.
“Silaturrahim PKS dengan Gusmul, semakin memastikan bahwa salah satu putra terbaik ini siap menjadi Walikota Cirebon. Beliau semakin yakin bahwa sosok beliau bisa mendatangkan maslahat untuk kota Cirebon,” ucapnya dengan yakin.
Meski demikian, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan Parpol lainnya yang belum memutuskan poros, untuk ikut bergabung mengusung pencalonan pasangan calon bersama PKS.
“Tahap berikutnya, kita gandeng beberapa Parpol lain untuk ikut bergabung,” ujarnya.
Azrul juga mengabarkan, dukungan dari para kiai juga sudah mengerucut agar Gusmul menyiapkan diri jadi pemimpin Kota Wali ini. Menurutnya, kesepahaman yang telah terbangun selama ini, punya pemahaman yang sama perihal kondisi Kota Cirebon saat ini, serta solusi perbaikannya ke depan.
“Kalau bahasa HP, kota ini perlu di ‘reset’, ditata kembali sesuai pengelolaan yang baik, tata kotanya, SDM-nya, keamananya, penegaan aturannya, dan harmonisasi semua stokeholder yang ada,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Azrul telah mendapatkan penugasan dari PKS untuk bertarung pada Pilkada Kota Cirebon. Ini memungkinkan Azrul bisa berpasangan dengan Gusmul.
Kombinasi ini, perwujudan birokrat yang andal dan politisi yang piawai akan melahirkan percepatan mewujudkan Kota Cirebon yang lebih baik dengan suasana yang armonis. Tidak ada lagi minoritas dan mayoritas karena semua ditegakan dengan aturan. Menyeimbangkan peran penguasa dan pelayan. Pemerintah memang penguasa tetapi keberadaannya untuk menjadi pelayan rakyat.
Meski begitu, jika dinamika di koalisi nanti memutuskan Paslon nya sosok lain untuk berdampingan dengan Gusmul, maka Azrul memastikan PKS akan memutuskan hal yang terbaik untuk kepentingan bersama.
“Kita berkoalisi untuk mencari yang terbaik untuk Cirebon. Tidak masalah bila Azrul hanya mengusung calon lain. Tetapi karena kami memaknai Pilwalkot ini ibadah, maka pasti kami akan memberikan yang terbaik dengan keikhlasan maksimal,” ucapnya mengakhiri. (Agus)
Discussion about this post