KOTA CIREBON, (FC).- Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman mengungkapkan alasan UMKM banyak yang sulit Go Ekspor.
Selain persyaratan sertifikasi yang ketat, khususnya di eropa, kurangnya akses informasi menjadi hambatan UMKM untuk dapat menembus pasar ekspor.
“Mereka kadang tidak tahu apa saja spesifikasi kalau ekspor ke eropa, karena masing-masing negara punya karakteristik dan syarat yang berbeda,” kata Iing.
Sebagai contoh, ekspor ke Amerika, semuanya harus serba sertifikasi. “Sampai kardus box saja itu harus ada sertifikatnya,” ungkap Iing.
Begitu juga ekspor ke Korea, persyaratannya sangat ketat untuk menjamin keamanan produk.
Baca Juga: BI Cirebon Lepas Ekspor Mebel di Tengah Proteksionis Perdagangan Global
Ekspor kopi misalnya, akan dicek apakah penanamannya mengandung zat kimia atau tidak.
“Jadi isu lingkungan memang sangat diperhatikan sekali,” kata Iing Daiman kepada wartawan disela pelepasan ekspor rotan UMKM Binaan Bank Indonesia Cirebon, Selasa (10/9).
Hal-hal seperti ini, menurutnya sangat penting untuk disampaikan kepada para pelaku UMKM.
Untuk itu, pihaknya telah mengagendakan bersama BI Cirebon untuk mengumpulkan para UMKM.
“Kami akan undang pelaku usaha dari mulai yang besar sampai UMKM, termasuk dari pajak dan bea cukai untuk sharring diskusi tentang apa sih kendala, hambatan, dan solusinya,” jelasnya.
Baca Juga: DKUKMPP Kota Cirebon Dorong UMKM Naik Kelas
Terkait pelepasan ekspor rotan UMKM Binaan BI Cirebon ke Prancis, Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman sangat mengapresiasi kolaborasi yang terjalin selama ini.
“Mengenai ekspor ini kami apresiasi kepada BI bisa berkolaborasi dan sinergi melalui program event CEF kemarin, terus program-program UMKM Naik Kelas juga sudah kita lakukan bersama,” ujarnya.
Menurutnya, UMKM binaan yang ada di DKUKMPP itu juga ada binaan BI Cirebon, jadi keduanya beririsan.
“Ketika teman-teman BI membina termasuk mengedukasi dan sebagainya, kami sangat berterima kasih sekali, karena kami juga sangat keterbatasan sarana dan pra sarana, aksebilitas dan lain sebagainya,” kata Iing. (Andriyana)