KOTA CIREBON, (FC).- Pemerintah Kota Cirebon terus berupaya melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap UMKM dan koperasi. Karena dua lembaga ini dinilai mampu eksis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM, pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kota Cirebon, Dedi Fachrudin mengatakan, banyak UMKM yang tetap bertahan dikala pandemi Covid-19 berlangsung, hal ini menjadikan UMKM tetap kuat pasca pandemi.
Namun, masalah yang dihadapi UMKM saat ini pasca Covid-19, pertama yaitu membangun mental para pelaku usaha untuk kembali bangkit menghadapi situasi pasca Covid-19.
“Tidak sedikit UMKM yang mengalami keterpurukan saat pandemi berlangsung, sangat sulit sekali membangun mental para pelaku usaha ini, untuk tetap percaya dan bangkit kembali berusaha. Hal ini menjadi tantangan yang berat bagi kita semua untuk mewujudkannya,” ungkapnya, Selasa (29/8).
Di zaman serba modern ini banyak produk-produk yang dipasarkan melalui online, namun tidak sedikit UMKM yang masih gaptek dalam memasarkan produknya.
Hal ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha untuk mengikuti perkembangan teknologi agar usahanya tetap eksis.
“Kami berupaya mendorong para pelaku usaha ini untuk mengikuti perkembangan zaman agar naik kelas. Dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan dan pembekalan hususnya pelatihan memasarkan produk mereka secara online,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah mendirikan Mall UKM, sebagai wadah bagi pelaku UMKM di Kota Cirebon untuk memajang dan memasarkan produknya. Mall UKM ini telah banyak dikunjungi, bahkan ada dari kedubes negara sahabat, wisatawan luar negeri ataupun akademisi luar negeri.
Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM, lanjut Dedi, yakni dalam hal bantuan pendampingan membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), walaupun secara mandiri bisa dilakukan lewat Online Single Submission (OSS)
“Kami juga membantu UMKM untuk mendapatkan sertifikat PIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga), kemudian sertifikat halal dan lainnya,” tutupnya. (Tim PPL/FC)