KAB. CIREBON, (FC).- Bupati Cirebon, H Imron menyebut, laporan terkait adanya puluhan petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang jatuh sakit usai menjalankan tugas, sudah ia terima.
Meskipun tidak mengetahui jumlah pastinya, namun berdasarkan laporan yang ia terima, puluhan petugas penyelenggara Pemilu yang jatuh sakit diantarnya Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Bawaslu hingga Linmas.
Selain itu, ada juga saksi dari sejumlah Partai Politik (Parpol) dan masyarakat yang meminta penanganan kesehatan Di Posko Kesehatan yang disiagakan Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Pemilu 2024 ini. Dari jumlah petugas penyelenggaran Pemilu yang sakit tersebut, beberapa orang diantaranya harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Bupati Imron menegaskan, Pemkab Cirebon siap menjamin biaya perawatan bagi petugas penyelenggara Pemilu yang penanganan kesehatannya harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
“Kalau petugas itu sakit dan sampai harus rawat inap di rumah sakit, kami akan jamin,” ujar Imron, Sabtu (17/2).
Sebelumnya, kata Imron, dirinya sudah menginstruksikan Dinkes untuk bisa menjaga kesehatan para petugas penyelenggara Pemilu. Instruksi tersebut dijalankan Dinkes dengan mendirikan posko kesehatan di tiap-tiap desa dan Puskesmas.
Posko kesehatan tersebut, lanjut Imron, selalu siaga memberikan layanan pengobatan dan pemberian vitamin bagi petugas yang datang meminta pertolongan akibat sakit atau kelelahan. Bahkan, saat dirinya melakukan monitoring sehari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Imron juga sudah memberikan arahan kepada para petugas tersebut agar selalu menjaga kesehatan.
Hal itu ia lakukan, karena ia tidak menginginkan peristiwa yang terjadi pada Pemilu 2019 silam terulang di Pemilu 2024.
“Saya berikan arahan agar para KPPS, PPK, PPS dan petugas lainnya jangan sampai terjadi seperti tahun 2019. Kalau sakit jangan dipaksakan, harus istirahat,” kata Imron.
Diberitakan sebelumnya, puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Cirebon jatuh sakit usai melalukan penghitungan suara Pemilu 2024.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat, sejak tanggal 13 Februari hingga 15 Februari 2024 sampai dengan pukul 12.00 WIB sebanyak 114 orang meminta penanganan kepada pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah mengatakan, seratusan orang meminta penanganan kepada petugas kesehatan di puskesmas se-Kabupaten Cirebon itu kebanyakan kelelahan dan sakit kepala. “Dari 114 orang yang melapor dan meminta penanganan ke kami itu di antaranya KPPS ada 36 orang, linmas 10 orang, PPK 6 orang PPS 27 orang, petugas saksi parpol 9 orang, masyarakat 20 orang dan Bawaslu 2 orang,” kata Neneng, Kamis (15/2).
Selain itu, empat orang di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
“Yang dirawat di rumah sakit Permata itu ada 3 orang. Di antaranya 1 orang dari Bawaslu dengan diagnosa usus buntu dan 2 orang dari KPPS rawat jalan, sementara yang di RSUD Waled 1 orang dari anggota Linmas dengan diagnosa ada gangguan pada jantung,” kata Neneng.
Neneng mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih menyiagakan tenaga kesehatan pada 60 puskesmas sampai dengan tanggal 18 Februari mendatang. Neneng menambahkan, tenaga kesehatan juga akan siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang menimpa petugas KPPS.
“Kami hanya ingin memastikan para petugas KPPS ini benar-benar sehat dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan aturan,” ujarnya. (Ghofar)
Discussion about this post