MAJALENGKA, (FC).- Dua ruang kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka yang baru saja direnovasi oleh pihak ketiga, tiba – tiba ambruk.
Padahal ruang kelas tersebut tengah dalam perbaikan dan baru dipasang genteng beberapa pekan lalu.
Dua ruang kelas tersebut tengah dalam perbaikan dari anggaran Tahun 2024.
Namun perbaikan belum selesai hingga mendekati akhir Januari, kini kondisi atapnya ambruk sebelum diserah terimakan penggunaanya kepada pihak sekolah.
Di lokasi tersebut, pihak kepolisian dibantu TNI telah memasang garis polisi agar lebih waspada serta menandakan dilarang memasuki area tersebut.
Menurut informasi dari sejumlah guru dan siswa, ambruknya ruang kelas tersebut terjadi Selasa sore kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB.
Udin, salah seorang guru di sekolah tersebut mengatakan, bangunan sekolah tersebut sedang dalam pengerjaan pihak ketiga.
Bahkan, katanya, dua hari sebelum ambruk masih ada pekerja yang tengah menyelesaikan pekerjaan bangunan.
Dikatakannya, tanda-tanda akan ambruknya bangunan sebetulnya sudah nampak beberapa hari sebelumnya, kondisi berdirinya atap terlihat tidak seimbang.
“Sebelum atap bangunan tersebut ambruk sebetulnya atap sudah terlihat meleot,” ungkap Udin kepada wartawan saat ditemui pada Kamis (23/1).
Di tempat yang sama, Kepala SMP Negeri 1 Sindangwangi Halimi mengatakan, perbaikan gedung sekolah tersebut dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga sekolah tidak terlibat sama sekali menyangkut renovasi tersebut, terlebih pihaknya baru menjabat sejak Oktober 2024 lalu.
“Saya tuh kan baru mutasi ke sini pada akhir Oktober. Begitu datang ke sini ruangan kelas sudah dibongkar. Pihak sekolah tidak tahu menahu soal pelaksanaan renovasi, kami hanya sebagai pengguna yang akan mendapat penyerahan bangunan setelah selesai di renovasi,” ungkap kepala Sekolah.
Sementara itu Kepala Bidang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Memet Ahmad Slamet membenarkan ambruknya dua ruang kelas tersebut.
Menurutnya itu terjadi akibat tidak kuat menahan beban. “Tidak kuat menahan beban karena hujan,” jawab Memet singkat.
Dia tidak bersedia menjelaskan lebih banyak, saat ditanya perihal sekolah tersebut yang masih dalam tahap pembangunan. (Munadi)
Discussion about this post