KOTA CIREBON, (FC).- Gigitan ular berbisa terhadap manusia sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Hal ini dialami oleh Dipay Dwi Tama, remaja tanggung yang beralamat di GG Langgar RT04 RW03, Sigendeng, Kelurahan/Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Tangan dari Dipay yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP Kartika Kota Cirebon ini, melepuh ungu kehitaman seperti terkena api atau air panas.
Dipay diduga digigit ular tanah atau ular gibug (Calloselasma rhodostoma), yang dikenal berbisa tinggi.
Kejadiannya, ketika Dipay sedang memancing ikan di areal kolam bekas CUDP Kota Cirebon.
Beruntung, Dipay mendapat penanganan medis yang cepat di RSD Gunung Jati, untuk menetralisir bisa ular tersebut.
Saat ini Dipay sudah diperbolehkan pulang dengan melakukan berobat jalan, namun masih terbaring lemas.
“Saya mancing bersama saudara dan paman di CUDP Cangkol. Saya lihat orang turun ke kolam CUDP dan dapat ikan banyak. Saya juga ikut turun ke kolam untuk dapatkan ikan banyak. Tapi waktu tangan saya masuk ke rumput, tangan saya digigit ular. Saya sempat menyedot bisa ular di tangannya pakai mulut,” cerita Dipay, Kamis (23/1).
Beberapa saat kemudian, kulit tangannya berubah warna dari hitam lalu warna kuning. Pandangan matanya juga kabur, kepala pusing dan berkunang-kunang.
Pamannya juga sempat menyedot bisa ular di tangannya. Lalu pamannya membawa ke RSD Gunung Jati dan tak sadarkan diri.
“Saya berharap, saya bisa kembali sehat dan bisa bersekolah lagi,” harapnya.
Sementara itu, Sudarmanto ayah Dipay mengatakan, kejadiannya pada 21 Desember 2024 lalu. Dokter bilang fisik ananya kuat karena masih bisa bertahan dan bisa sadar lagi. A
“Anak saya sudah menjalani operasi membuang daging dan kulit yang busuk akibat racun (bisa) ular, dan Alhamdulillah daging tangan anak saya sudah tumbuh lagi, sebelumnya sih setelah dioperasi tinggal kelihatan tulangnya saja,”katanya.
Menurut Sudarmanto, anaknya sempat kritis dan koma, lalu dipindah ke ruang NICU.
Dirinya diberitahu dokter anaknya kritis di atas kritis, dirinya dan keluarga disuruh berdoa kepada Allah semoga ada keajaiban.
“Alhamdulillah, setelah kami gelar doa bersama dengan warga di rumah, anak saya kembali sadar. Penanganan medis di RSUD Gunung Jati sangat cepat sehingga anak saya kembali selamat,” imbuhnya. (Agus)
Discussion about this post