KAB. CIREBON, (FC).- Upaya pemerintah Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya telah membuahkan hasil, di mana Desa Gunungsari pada awal tahun terdapat sebanyak 75 kasus, kini turun menjadi 7 serta berada pada posisi desa terkecil angka stuntingnya di Kecamatan Waled.
Hal itu disampaikan Camat Waled, Atat Hartati saat menghadiri kegiatan pelatihan pembuatan makanan pencegahan stunting dan penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Rabu (6/9).
Camat Atat mengungkapkan, berawal dari rasa keprihatinannya pemerintah Kecamatan Waled terkait adanya stunting di wilayahnya, salah satunya adalah di Desa Gunungsari, di mana angka stuntingnya masuk tertinggi dari 12 desa yang ada di Kecamatan Waled, sehingga pihak pemerintah kecamatan bersama puskesmas, dan pemdes melakukan upaya penurunan angka stunting.
Menurutnya, upaya tersebut bukan saja hanya dengan melakukan pemberian PMT, namun juga melakukan sosialisasi dan pencegahan stunting, upaya penurunan angka stunting saat ini kebetulan juga dibantu dari Poltekes Tasikmalaya yang melakukan supervisi dan penelitian stunting di Kecamatan Waled.
“Dengan adanya data stunting terutama di Desa Gunungsari ini cukup memprihatinkan, artinya di sini masih ada gitu masyarakat yang termasuk anaknya stunting,” ungkapnya.
Namun, untuk menurunkan angka stunting tersebut, pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa berupaya untuk bagaimana menurunkan angka stunting, kemudian bekerjasama dengan puskesmas dan kebetulan hari ini ada pembinaan dan pengkajian dari Poltekkes Tasikmalaya yang tengah melakukan kajian pembuatan PMT makanan-makanan untuk bayi dan batita.
Masih kata dia, di sini diajarkan edukasi oleh para peneliti, bagaimana cara membuat PMT khususnya ibu-ibu PKK dan posyandu supaya terpenuhi gizinya.
“Jadi ibu-ibu sendiri harus rajin, intinya harus mau membuat sendiri jangan selalu beli, apalagi bayak makanan instan yang gampang dibeli seperti sosis, nugget, mie dan lainnya, padahal dari makanan yang dari kampung juga banyak bisa diolah seperti itu,” terangnya.
Dengan adanya pelatihan pembuatan makanan tambahan yang mengandung banyak kandungan gizi, karbohidrat, nutrisi, vitamin dan lainnya dari bahan makanan yang ada disekitar tersebut, Camat Atat berharap di Kecamatan Waled ini mudah-mudahan angka stunting segera turun seperti di Desa Gunungsari ini.
Padahal, awal tahun tercatat angka stunting sebanyak 75 kasus, kemudian di bulan Mei turun menjadi 26, dan sekarang sudah berada di angka 7, penurunan tersebut sangat signifikan lantaran yang awalnya menjadi rangking tertinggi kini sudah berada di rangking akhir jumlah angka stuntingnya.
“Ibu-ibu juga dihimbau terutama ibu hamil dan ibu yang punya balita dan ibu menyusui di himbau supaya anaknya nanti tidak stunting, maka diharapkan rajin membuat makanan yang sesuai dengan kandungan gizinya dan nutrisinya,” harapnya. (Nawawi)
Discussion about this post