MAJALENGKA, (FC).- Kamis (16/1) pagi selepas subuh, Sungai Ciranggon yang melintasi Desa Leuweunghapit meluap, yang mengakibatkan akses ke tiga desa cukup terganggu. Jalan raya yang menghubungkan dari Desa Leuweunghapit, Kodasari dan Kedungkencana nampak teredam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Akibatnya banyak kendaraan baik itu roda dua maupun kendaraan roda empat mogok dan terpaksa dibantu didorong untuk menepi oleh petugas dari Koramil 1713 Ligung dan masyarakat setempat.
Pantauan Fajar Cirebon di lokasi banjir, banyak kendaraan khususnya roda dua yang mogok, terutama para pelajar dan para ASN yang berangkat bekerja.
Solusinya petugas dari Koramil 1713 Ligung mengalihkan arus kendaraan ke rute yang lain. Ada yang melintas melewati jalur alternatif seperti gang ataupun ada yang puter arah kembali.
Danramil 1713 Ligung Kapten Inf Sarna ditemui di lokasi banjir didampingi Babinsa Desa Leuweunghapit – Kodasari Serma Rayanto dan A.Bicky petugas BPBD Majalengka mengatakan, banjir ini diakibatkan luapan dari Sungai Ciranggon yang tidak bisa menampung air hujan yang cukup tinggi yang selama ini sungai tersebut sudah mengalami pedangkalan yang cukup lama.
Disamping itu banjir ini diakibatkan hujan dengan curah tinggi di wilayah atas, sehingga air mengalir ke Sungai Ciranggon tidak tertampung dan meluap membanjiri jalan raya yang menghubungkan tiga desa, yakni Desa Leuweunghapit, Kodasari dan Desa Kedungkencana.
Dikatakannya, banjir meluap pada Kamis pagi (16/1) selepas subuh sekitar pukul 5.00 WIB. Begitu mendapat informasi dari warga ada wilayah yang terkena banjir, maka semua anggota Koramil 1713 Ligung kami turunkan untuk membantu warga yang melintas.
“Banjir kali ini merendam jalan raya penghubung dan puluhan hektar pesawahan milik warga namun tidak banjir tidak memasuki permukiman,” kata Danramil Ligung.
Pihaknya meminta agar pemerintah segera membenahi permasalahan ini, agar warga di di Desa Leuweunghapit dan sekitarnya tenang dan tidak lagi takut akan luapan banjir.
Sementara itu Jomes warga Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung mengatakan, banjir yang terjadi di desanya akibat pendangkalan Sungai Ciranggon dan menyempitnya saluran di tambak limpas yang berada di Desa Ampel.
Dari itu sebaiknya pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Ciranggon dan Sungai Cikamangi serta perbaikan tambak limpas yang betada di Desa Ampel.
“Selama Sungai yang dangkal tidak di keruk atau di normalisasi dan tambak limpas tidak segera di perbaiki makka selam itu pula banjir akan terus terjadi” pungkas Jomes singkat.
Selain di Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung, banjir juga terjadi di Desa Gandawesi. Puluhan rumah di Blok Ganda Makmur turut terendam, akibat luapan dari saluran Cipinang. Banjir tersebut akibat hujan lebat yang terjadi semalaman. (Munadi)
Discussion about this post